Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) bekerja sama dengan PT Pertamina dan agen minyak tanah CV. Sumber Karya melakukan operasi pasar di wilayah tersebut untuk menanggulangi kelangkaan bahan bakar rumah tangga tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Malra Arsyad Jabkenjanan di Langgur, Selasa, menyatakan operasi pasar ini juga untuk mengatasi naiknya harga minyak tanah pada waktu belakangan ini.

"Operasi pasar ini bentuk pendekatan Pemda berupa inisiatif Pemda Malra melalui Tim BBM (Disperindagnaker, DPMPTSP, Bagian Ekonomi, Pol PP, dan Dinas Perhubungan), yang bekerja sama dengan Pertamina dan Agen minyak tanah CV. Sumber Karya," ujarnya.

Operasi pasar digelar antara lain di kawasan Watdek, Ohoijang atas dan bawah, Ohoibun atas dan bawah, Pemda, Perumnas, Wearsten, dan Langgur.

Dalam operasi pasar tersebut, minyak tanah dijual dengan harga Rp3.200 per liter kepada warga, dimana setiap kepala keluarga mendapat jatah 10 liter.

Warga yang membeli minyak tanah pada operasi pasar itu diwajibkan membawa identitas diri berupa KTP ataupun kartu keluarga, dan menjalankan protokol kesehatan (wajib gunakan masker).

"Stok minyak tanah yang disediakan hari ini berjumlah 5.000 liter, jika tidak cukup akan dilakukan lagi besok," kata Arsyad.

Ia menambahkan, operasi pasar minyak tanah juga akan dilaksanakan di wilayah-wilayah lain yang juga mengalami kelangkaan.

Domi Rahalus, ibu rumah tangga di kawasan Pokarina, mengapresiasi langkah yang diambil oleh Pemda Malra dan Pertamina itu, karena sangat membantu warga dalam pemenuhan kebutuhan minyak tanah dengan harga terjangkau.

"Sangat bagus karena membantu warga. Beberapa bulan terakhir ini kami kesulitan minyak tanah karena langka, dan harganya sendiri Rp4.000 hingga Rp5.000 per liter;" ujarnya.

Ia berharap harga minyak tanah di daerah tempat tinggalnya akan kembali normal dan tetap tersedia dengan harga Rp 3.200 per liter.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020