Ternate (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar Festival Ela-ela dalam menyambut malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan, sebagai tradisi leluhur ratusan tahun masyarakat setempat dengan melibatkan berbagai etnis dan agama.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Sarif H Sabatun di Ternate, Kamis, mengatakan Festival Ela-ela sebagai tradisi masyarakat di Ternate akan diikuti sebanyak 17 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan Kota Ternate.
Lomba Semarak Festival Ela-ela pada, Kamis, (28/4) akan meramaikan malam ela-ela atau menyalakan obor, yang merupakan tradisi di Malut, dan biasanya dilaksanakan saat malam ke-27 Ramadhan untuk menyambut malam Lailatul Qadar.
Festival ini, kata Sarif, digagas dalam rangka menjaga nilai-nilai tradisi adat "se-atorang".
Festival tersebut akan resmi dibuka oleh Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman yang dimulai dari masjid Kesultanan Ternate, usai salat Maghrib
Dalam Festival Ela-ela ini, kata dia, tema yang diangkat yakni "Cahaya Ela-ela di antara Aroma Rempah Ternate Andalan".
Dia menyatakan untuk pelaksanaannya hanya berlangsung semalam sehingga para juri pun disiapkan di masing-masing kelurahan untuk mengambil penilaian, yang terdiri atas beberapa aspek yang menjadi kriteria dari penilaian.
Ia menambahkan panitia telah menyiapkan hadiah berupa piala bergilir Wali Kota Ternate, beserta bonus uang tunai.
"Untuk juara kita bagi menjadi juara satu, dua dan tiga. Lomba ini gratis bagi kelurahan yang mendaftar," kata Sarif H Sabatun .
Sultan Ternate, Hidayatullah Sjah ketika dihubungi terpisah menyatakan salah satu tradisi khas umat Islam di Ternate sejak ratusan tahun silam memiliki tradisi dalam setiap menyambut malam Lailatul Qadar yang disebut ela-ela biasanya digelar pada 27 Ramadhan atau pada 29 April 2022 mendatang.
Menurut dia, festival ela-ela yang telah menjadi kegiatan rutin tersebut ditampilkan ritual penyambutan malam Lailatul Qadar yang diawali dengan pembacaan doa di Kedaton Kesultanan Ternate selesai pelaksanaan shalat tarawih di masjid Kesultanan Ternate.
Kegiatan selanjutnya dalam Festival ela-ela tersebut, adalah pembakaran obor yang dalam bahasa daerah Ternate disebut ela-ela oleh wakil dari Kesultanan Ternate diikuti seluruh masyarakat dan lintas agama, baik yang ada di lingkungan Kedaton Kesultanan maupun di seluruh wilayah Ternate.