Ambon (ANTARA) - Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluku mengemukakan bahwa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan menjadi permulaan pembangunan dari desa.
"Selama satu bulan sebanyak 500 mahasiswa perwakilan dari perguruan tinggi seluruh Indonesia telah mengabdi pada desa-desa di Maluku, apa yang dipelajari serta dibangun di setiap desa di Maluku, akan menjadi inspirasi yang luar biasa bagi para delegasi di masa depan yang akan datang," ucap Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Senin.
Ia berharap dari 10 persen delegasi ini, kedepannya mereka dapat menjadi pemimpin di masing-masing daerahnya, terkhususnya di Provinsi Maluku.
"Melalui KKN kebangsaan pada desa-desa di Maluku diharapkan sumbangsih mereka dapat membangun Maluku," kata dia.
Dari pengalaman yang diperoleh, Kata Rektor, apa yang dipelajari serta dibangun di setiap desa di Maluku, akan menjadi inspirasi yang luar biasa bagi para delegasi di masa depan.
Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi serta dukungan atas kerja keras semua pihak dan kesan baik yang ditinggalkan para delegasi KKN Kebangsaan di Maluku.
“Terima kasih juga untuk semua pihak yang sudah membantu jalannya KKN Kebangsaan ini, terutama mama piara, papa piara (orang tua asuh) yang sudah memperhatikan anak-anak kita. Selama satu bulan semuanya lancar, kita bersyukur Tuhan menjaga mereka sehingga tidak sakit, hingga mereka bisa kembali,” ujarnya.
Selain itu ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbud Riset dan Teknologi, Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, yang turut melakukan pendampingan jalannya KKN Kebangsaan ini.
Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswi delegasi KKN Kebangsaan, Fakultas Kedokteran Universitas di Bali, Rey Kusuma mengaku, Maluku memiliki potensi yang luar biasa yang perlu dipancarkan.
"Untuk itu, jika suatu saat nanti ada dari para delegasi yang menjadi pemimpin di negeri ini, jangan pernah lupa tanah Maluku," katanya.
“Terima kasih kepada Unpatti Ambon dan semua pihak, terkhusus mama piara, papa piara dan pemerintah negeri dimana dirinya ditempatkan, yakni Negeri Nusaniwe, Kota Ambon,” katanya lagi.
Kegiatan KKN Kebangsaan ini kata Rey telah berhasil membuka wawasan dan pikiran semuadelegasi yang turut terlibat selama satu bulan ini.
“Kita bersyukur bisa mengikuti KKN kebangsaan di Maluku, mengingat selama ini, saya hanya mengetahui Maluku dari cerita buku, media sosial dan lainnya, sehingga saya berkeinginan mengikuti KKN Kebangsaan ini,” ungkapnya.