Ambon (ANTARA) - PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ambon mencatat pergerakan penumpang di Pelabuhan Galala-Namlea berjalan normal selama libur panjang Isra Mi'raj dan Tahun Baru Imlek 2025.
“Untuk Galala-Namlea kondisinya normal, tidak ada lonjakan penumpang. Kami juga terus memantau kondisi di lapangan dan memastikan bahwa semua layanan berjalan dengan baik. Hingga saat ini, tidak ada kendala yang berarti dalam operasional pelabuhan,” kata General Manager ASDP Cabang Ambon Christoper Samosir, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, tidak adanya kenaikan penumpang tersebut, diperkirakan karena kemungkinan hal ini ada alternatif keberangkatan untuk penumpang yaitu dengan menggunakan kapal Pelni atau kapal cepat.
“Biasanya kami bawa penumpang rata-rata 150 orang, motor 60 unit dan mobil 26 unit. Tidak jauh dari itu. Dan selama libur panjang ini, kami tetap bawa dengan jumlah yang sama,” ujarnya.
Hingga akhir libur panjang, situasi di Pelabuhan Galala tetap berjalan normal dengan arus penumpang yang terdistribusi secara merata. Tidak ada laporan mengenai gangguan operasional atau kendala besar yang dapat menghambat pergerakan penumpang dan kendaraan.
Meskipun kondisi penumpang sering normal dan tidak terjadi lonjakan, ASDP menegaskan bahwa kesiapan armada dan fasilitas di Pelabuhan Galala terus diperhatikan.
Peningkatan layanan dilakukan untuk memastikan kenyamanan serta keamanan penumpang selama perjalanan.
Para pengguna jasa penyeberangan juga diimbau untuk tetap mematuhi aturan yang berlaku, termasuk ketentuan tiket dan jadwal keberangkatan.
ASDP juga mengingatkan pentingnya perencanaan perjalanan agar terhindar dari kepadatan, terutama pada momen-momen tertentu seperti hari libur dan akhir pekan.
Dengan peningkatan layanan dan kesiapan armada, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih lancar dan nyaman menggunakan jasa penyeberangan ASDP.
Ke depan, ASDP Cabang Ambon berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dengan berbagai inovasi guna memastikan transportasi laut di wilayah Maluku semakin mudah diakses, aman, dan efisien.