Ambon (ANTARA) - Balai Taman Nasional (TN) Manusela terus berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat adat di sekitar kawasan konservasi, dengan menghadirkan berbagai program yang mendorong ekonomi lokal berbasis potensi desa.
Kepala Balai TN Manusela Deny Rahadi, menyampaikan bahwa pihaknya tengah menggali dan mengembangkan program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Kami ingin memastikan bahwa Balai TN hadir memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Beberapa program pemberdayaan untuk penguatan ekonomi akan terus kita dorong, dengan harapan setiap resor pengelolaan taman nasional dapat menjadi basis ekonomi masyarakat, tentunya sesuai potensi dan keinginan lokal," kata Deny Rahadi, di Ambon, Rabu.
Hal ini disampaikannya usai melakukan pertemuan bersama Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty, di Ruang Rapat Balai KSDA Maluku, Ambon.
Ia mencontohkan desa Piliana dan Huaulu yang memiliki potensi pendakian. Balai TN akan mendukung pengelolaan destinasi ini melalui bantuan perlengkapan pendakian dan camping yang bisa dikelola dan disewakan oleh masyarakat sebagai sumber penghasilan tambahan.
Selain pendakian, pengembangan destinasi non-pendakian seperti Pantai Ora dan Air Terjun Waebesi juga menjadi perhatian. Fasilitas wisata seperti ruang ganti, loket jaga, gerbang masuk, jalur trekking, serta pembentukan kelompok usaha masyarakat akan dilengkapi untuk menunjang kenyamanan wisatawan.
"Kami juga akan memantapkan tata kelola pendakian lewat bimbingan teknis dan sertifikasi untuk guide dan porter. Untuk wisata non-pendakian, masyarakat dapat dilibatkan dalam penyediaan suvenir, makanan, minuman, hingga layanan seperti pijat tradisional," tambahnya.
Sejauh ini, hingga akhir 2024, Balai TN Manusela telah membina 19 kelompok masyarakat di 19 desa. Diharapkan jumlah ini terus bertambah agar dampak ekonomi kawasan konservasi makin luas dirasakan.
Dalam pertemuan tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty memberikan sejumlah saran dan dukungan untuk pengelolaan TN Manusela.
Antara lain meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi dengan tetap menjaga kelestarian ekologi dan mendorong ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat adat.
Mengembangkan areal preservasi yang mencakup wisata pantai, gunung, dan flora-fauna untuk mendukung kesejahteraan warga.
Meningkatkan promosi potensi kawasan yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi lokal dan merangkul kelompok pecinta alam (KPA) yang selama ini aktif dalam upaya konservasi dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
“Kami masih dalam tahap eksplorasi potensi dan penguatan program karena saya baru tiga minggu menjabat. Tentunya butuh banyak pembelajaran lapangan dan koordinasi untuk mendukung pengembangan TN Manusela secara berkelanjutan,” ucap Kepala Balai.