Saumlaki, 9/7 (Antaranews Maluku) - Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mathilda Batlayeri Saumlaki, Chairul Humam menyatakan panjang landasan pacu bandara itu akan mencapai 2.000 meter dan lebar 45 meter pada akhir tahun ini.
"Bulan Februari kita sudah menandatangani kontrak kerja untuk kegiatan perpanjangan dan pelebaran landasan. Kontraknya sampai Desember 2018 dan kita berharap pekerjaannya lancar maupun selesai tepat waktu," kata Chairul di Saumlaki, Senin.
Pelaksana kegiatan perpanjangan landasan pacu bandara Mathilda Batlayeri di Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah PT. Sinar Sama Sejati, yang memiliki mesin AMP tidak jauh dari lokasi bandara.
Sesuai kontrak, nilai proyek itu Rp68.835.078.000.
Chairul menyatakan, pekerjaan sudah dimulai dari bulan April. Pada tahap awal, kontraktor melakukan pengadaan material aspal dan batu pecah yang didatangkan dari luar daerah.
Menurut dia, untuk pekerjaan bandara ini, material batu pecah didatangkan dari Palu karena tidak ada bebatuan di wilayah Tanimbar yang memiliki daya tahan sesuai standar.
"Progres pekerjaan saat ini sudah 30 persen rampung. Memang agak terlambat karena belakangan ini kita dihadapkan dengan musim hujan sehingga menghambat proses kerja. Namun kita tetap optimis, pekerjaannya rampung akhir tahun ini," katanya.
Dia menyebutkan pula, saat ini panjang landasan pacu Bandara Mathilda Batlayeri 1.641 dan lebar 30 meter. Tahun 2017, ada pakerjaan penambahan landasan sepanjang 209 meter, sementara tahun ini penambahan sepanjang 150 meter dan lebar 15 meter.
Chaerul mengungkapkan, jika pekerjaan telah rampung akhir tahun ini, pihak UPBU Mathilda akan menunggu hasil verifikasi dari Direktorat Jenderal Bandar Udara Kementerian Perhubungan untuk mendapat persutujuan layak digunakan, dan setelah itu dipublikasikan dalam dokumen AIP sehingga perusahaan penerbangan bisa melirik dan menjadwalkan penerbangan ke Saumlaki dengan pesawat berbadan lebar.?
"Kalau mengacu pada master plan bandara, tahap akhirnya itu memiliki runway 2.500 x 45 meter. Nah, saat ini kita diberikan kesempatan membangun 2.000 x 45 meter, apakah dengan ini sudah banyak maskapai yang memilki pesawat berbadan lebar melirik atau tidak? Jika bertambah maka pasti kita akan diberikan tambahan anggaran untuk pembangunan lanjut runway-nya," katanya.
Tentang pengawasan, Chairul Humam mengaku selalu melakukan pertemuan dengan pihak ?kontraktor untuk melihat progres pekerjaan dan memantau pekerjaan di lapangan.
"Selain itu, pekerjaan proyek tersebut juga dipantau langsung oleh Tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D)," katanya.