Saumlaki (ANTARA) - Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) Mathilda Batlayeri Saumlaki, Januaris Seralurin, menyatakan pemerintah pusat telah menetapkan dana lebih dari Rp100 miliar untuk pengembangan Bandar Udara Mathilda Batlayeri Amtufu Saumlaki di kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Dana tersebut terdiri dari Rp50 milyar untuk pekerjaan pembangunan terminal baru dan Rp70 milyar untuk pekerjaan pembangunan landasan pacu dengan ukuran 300 meter x 45 meter.
"Bandara Mathilda Batlayeri akan memiliki terminal baru di tahun 2021. Ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan panjang landasan, lebar landasan, dan runway-nya yang telah diperlebar, sehingga perlu ada pembangunan terminal baru," kata Januaris, yang dihubungi melalui sambungan telepon di Jakarta, Senin.
Dia tidak menyebutkan ukuran terminal bandara tersebut namun memastikan tipe terminal baru yang akan dibangun terbilang mewah. Pembangunannya akan diundurkan dari terminal lama sehingga selain terminalnya, akan dibangun pula taman dan parkiran kendaraan.
Proses pembangunan terminal baru ini, menurut Seralurin, akan disesuaikan dengan master plan bandara Mathilda Batlayeri yang telah disetujui oleh pemerintah pusat.
Mantan kepala Bandara Dobo ini menyatakan, pembangunan terminal yang baru ini akan dilakukan tanpa membongkar terminal yang lama. Setelah dibangun yang terminal baru, maka akan dibongkar yang lama sehingga tidak mengganggu arus penumpang.
Tentang pekerjaan landasan pacu, Januaris menjelaskan bahwa pekerjaannya akan diarahkan di bagian barat bandara.
"Saat ini sudah ada perintah lelang dan rencana pekerjaannya akan dilaksanakan pada bulan Januari 2021," katanya.
Jika dilakukan penambahan panjang dan lebar landasan pacu maka pada tahun 2021 nanti, bandara itu akan memiliki panjang dan lebar landasan pacu menjadi 2.300 x 45 meter. Dengan demikian maka peluang besar untuk pesawat berbadan lebar yakni tipe Boeing 747 sudah bisa mendarat.
"Sekarang ini sudah bisa didarati oleh Boeing seri kecil. Nah, nanti kalau sudah ada penambahan panjang dan lebar di tahun depan maka pesawat Boeing berbadan lebar sudah bisa mendarat," katanya.
Menyambut pekerjaan pengembangan bandara Mathilda Batlayeri, Januaris memohon dukungan doa dari seluruh masyarakat di kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk kelancaran dan kesuksesan proyek tersebut.