Ambon (ANTARA) -
Negeri Rutong Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon meluncurkan "platform digital" Rutong.id sebagai bentuk pengembangan desa pintar pertama di provinsi Maluku.
Platform digital Rutong.id diluncurkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid, secara daring, Senin.
Sekjen Kemendes PDTT, Taufik Madjid, mengapresiasi serta menyambut baik peluncuran platform digital Rutong.id.
Ia menjelaskan, langkah transformasi desa ke arah digital, telah diamanatkan Presiden RI Joko Widodo sejak 2020, yakni percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, seperti penyediaan layanan internet desa/kelurahan.
Kedua, meminta jajaran terkait untuk mempersiapkan peta jalan transformasi digital di sektor strategis, antara lain pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran.
Ketiga, mempercepat integrasi pusat data nasional, keempat; penyiapan kebutuhan SDM talenta digital, serta kelima, mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital.
"Langkah ini perlu replikasi untuk membangun kawasan indonesia Timur agar dapat maju dan bersaing dengan mereka yang ada di pulau Jawa," katanya.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, terobosan yang dilakukan Negeri Rutong sebagai platform digital smart village yang pertama di kota Ambon , sejalan dengan upaya pengembangan Ambon kota pintar.
"Tidak ada cara lain untuk mengejar ketertinggalan kita selain dengan memanfaatkan teknologi digital. Digitalisasi adalah sebuah kebutuhan dan jika tidak diantisipasi kita akan terus tertinggal," katanya.
Wali kota optimis, platform digital Rutong.Id akan membawa negeri Rutong semakin maju, mengoptimalkan pelayanan prima, inovasi, serta keterbukaan informasi yang merupakan ciri masyarakat modern.
"Saya berharap hal ini dapat menjadi contoh, bagi negeri adat lainnya yang ada di kota Ambon," tandasnya.
Raja negeri Rutong Reza Maspaitella menyatakan, inisiasi pengembangan "smart village" adalah untuk menjawab tantangan dalam tata kelola pemerintahan, pengembangan SDM sebagai titik sentral pembangunan, komunikasi publik yang efektif dan terbuka, pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sektor ekonomi.
Plattform digital ini, negeri Rutong tetap akan mengutamakan adat budaya untuk memajukan perekonomian masyarakat negeri yang berbasis teknologi digital.
Dirinya mengajak warga di wilayah Leitisel, untuk melaksanakan kerjasama pembangunan kawasan, guna percepatan pembangunan baik di sektor eco-agro forestry, pariwisata dan perikanan.