Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku mengoperasikan laboratorium tes polymerase chain reaction (PCR) guna mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi penyebaran COVID-19.
"Laboratorium PCR kami baru dioperasikan pada Juli 2021, tujuannya untuk membantu pemerintah dalam mempermudah masyarakat mengakses layanan tes deteksi COVID-19," kata Dekan FK Unpatti dr Bertha J Que di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya berinisiatif membuka laboratorium PCR setelah ada imbauan Presiden Joko Widodo agar daerah-daerah membuka lebih banyak layanan tes tersebut. Ia kemudian mengusulkan kepada Rektor Unpatti Prof Marthinus Johanes Saptenno dan disetujui.
Berada di kompleks gedung perkuliahan FK, laboratorium PCR ditangani oleh enam analis, tiga orangnya di antaranya merupakan lulusan FK Unpatti dan dua orang lainnya dari Pusat Kemaritiman dan Kelautan Unpatti.
Karena baru memiliki satu set mesin tes PCR, untuk sementara laboratorium PCR FK belum bisa melakukan pemeriksaan kepada banyak orang sekaligus.
Kendati demikian, dr Bertha berharap adanya laboratorium PCR Unpatti, sedikit banyak bisa membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan penularan COVID-19, karena tarif pemeriksaan tes PCR di Unpatti disesuaikan dengan ketentuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni Rp525 ribu per orang.
"Laboratorium kami baru mempunyai satu alat periksa untuk tes PCR, karena alatnya cukup mahal, maka kami mengoptimalkan yang ada. Sehari itu bisa 40-an orang yang datang untuk pemeriksaan PCR," katanya.
Rektor Unpatti Ambon Prof Marthinus Johanes Saptenno dalam keterangan terpisah mengatakan laboratorium PCR yang ditangani oleh FK telah mendapat izin operasional dari Kemenkes, dan juga mendapat rekomendasi dari Gubernur Maluku Murad Ismail.
Pelaksanaan tes PCR yang dilakukan oleh laboratorium itu sama dengan layanan kesehatan lainnya, sehingga proses pemeriksaannya tidak perlu diragukan lagi.
"Saat ini ada beberapa perusahaan penerbangan yang ingin menjalin kerja sama dengan Unpatti untuk pemeriksaan PCR kepada penumpang mereka," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Laboratorium PCR kami baru dioperasikan pada Juli 2021, tujuannya untuk membantu pemerintah dalam mempermudah masyarakat mengakses layanan tes deteksi COVID-19," kata Dekan FK Unpatti dr Bertha J Que di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya berinisiatif membuka laboratorium PCR setelah ada imbauan Presiden Joko Widodo agar daerah-daerah membuka lebih banyak layanan tes tersebut. Ia kemudian mengusulkan kepada Rektor Unpatti Prof Marthinus Johanes Saptenno dan disetujui.
Berada di kompleks gedung perkuliahan FK, laboratorium PCR ditangani oleh enam analis, tiga orangnya di antaranya merupakan lulusan FK Unpatti dan dua orang lainnya dari Pusat Kemaritiman dan Kelautan Unpatti.
Karena baru memiliki satu set mesin tes PCR, untuk sementara laboratorium PCR FK belum bisa melakukan pemeriksaan kepada banyak orang sekaligus.
Kendati demikian, dr Bertha berharap adanya laboratorium PCR Unpatti, sedikit banyak bisa membantu pemerintah daerah dalam mengendalikan penularan COVID-19, karena tarif pemeriksaan tes PCR di Unpatti disesuaikan dengan ketentuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni Rp525 ribu per orang.
"Laboratorium kami baru mempunyai satu alat periksa untuk tes PCR, karena alatnya cukup mahal, maka kami mengoptimalkan yang ada. Sehari itu bisa 40-an orang yang datang untuk pemeriksaan PCR," katanya.
Rektor Unpatti Ambon Prof Marthinus Johanes Saptenno dalam keterangan terpisah mengatakan laboratorium PCR yang ditangani oleh FK telah mendapat izin operasional dari Kemenkes, dan juga mendapat rekomendasi dari Gubernur Maluku Murad Ismail.
Pelaksanaan tes PCR yang dilakukan oleh laboratorium itu sama dengan layanan kesehatan lainnya, sehingga proses pemeriksaannya tidak perlu diragukan lagi.
"Saat ini ada beberapa perusahaan penerbangan yang ingin menjalin kerja sama dengan Unpatti untuk pemeriksaan PCR kepada penumpang mereka," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021