Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bersama Universitas Diponegoro (Undip) Jawa Tengah menjajaki kerja sama teknologi penyedia air bersih untuk menjawab kebutuhan air bersih pada wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Maluku.
“Kami melihat instalasi proses pengolahan air laut atau air payau menjadi air tawar yang layak dikonsumsi oleh masyarakat yang teknologinya sedang dikerjakan oleh Undip,” ujar Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Rabu.
Hal itu dikatakan saat mengunjungi lokasi unit desalinasi bertenaga surya yang menggunakan reverse osmosis untuk pasokan air tawar di daerah terpencil oleh Universitas Diponegoro, Jepara, Jawa Tengah.
Menurutnya fasilitas ini penting untuk ditinjau, karena pihaknya sadar betul di Maluku ada pulau-pulau yang akses air bersihnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Ada wilayah-wilayah yang memang tidak mudah memperoleh air bersih untuk dikonsumsi masyarakat, Pemerintah tentu harus melihat ini sebagai suatu kesempatan memberikan jalan keluar kepada mereka,” katanya.
Dirinya mengatakan bahwa teknologi ini tidak terlalu mahal dari segi biaya, serta listriknya berasal dari tenaga surya, dan investasinya juga tidak seperti yang dikhawatirkan karena tidak terlalu mahal, dan sebenarnya terjangkau untuk bisa dibiayai oleh Pemerintah Daerah Maluku.
“Kehadiran kami di sini selain bertemu dengan Prof Nyoman yang menangani proyek, kami juga berkesempatan membangun dialog dengan beliau, karena juga membuka kesempatan untuk putra-putri kami dikirim dan berlatih di sini,” tambahnya.
Gubernur Hendrik juga menjelaskan ke depannya Universitas Diponegoro akan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Ambon, untuk mendidik putra-putri daerah, guna menguasai teknologi ini.
“Ini tidak sulit sebenarnya tetapi kalau dikuasai maka suatu saat kita tidak harus tergantung selalu dengan tenaga pendidik dari Universitas Diponegoro, karena Maluku punya putra-putri, sumber daya manusia yang bisa mengoperasikan fasilitas ini,” terangnya.
Sementara itu Guru Besar Universitas Diponegoro Prof I Nyoman Widiasa mengatakan proyek yang dikerjakan ini merupakan hasil penelitian kolaboratif Australian National University dan Universitas Diponegoro, dengan tujuan untuk menciptakan sistem filtrasi membran percontohan untuk desalinasi air payau atau air laut menggunakan reverse osmosis dengan mengutamakan penggunaan tenaga surya.
“Sistem filtrasi membran percontohan untuk desalinasi air payau atau air laut dengan metode reverse osmosis (RO) dan memanfaatkan energi surya sebagai sumber tenaga utama dirancang untuk menyediakan air bersih di daerah pesisir atau terpencil yang sulit dijangkau jaringan listrik,” jelasnya.