Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, menyantuni salah satu peserta lomba dayung sampan memeriahkan Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2021 yang meninggal dunia usai berlaga pada Selasa (26/10) kemarin.
"Sudah, (santunan) Rp25 juta," kata Bupati Maluku Tenggara (Malra) M. Thaher Hanubun kepada ANTARA di Langgur, Rabu.
Ia menyatakan turut berduka untuk keluarga korban dan semoga diberi ketabahan. Mengenai insiden tersebut, lanjutnya, Pemkab Malra dan Panitia FPMK langsung bergerak cepat untuk membantu korban yang bernama Sebastianus Batlayeri.
"Korban meninggal bukan tenggelam, tapi sudah selesai lomba ketika di pantai," ujarnya.
Baca juga: Festival Meti Kei, wisatawan terpukau tradisi "Wer Warat" yang unik
Asisten Pemkab Malra bidang Administrasi Umum Setdakab Malra Martinus Mon, menambahkan bahwa santunan berupa uang tunai Rp25 juta sudah diserahkan kepada keluarga korban.
"Benar, Pemkab Malra melalui arahan Bupati kita memberi santunan kepada peserta lomba dayung FPMK yang meninggal kemarin usai mengikuti lomba di Ohoi Letman," ungkap Martinus Mon.
Peserta lomba yang meninggal dunia atas nama Sebastianus Batlayeri, tergabung dalam tim dayung sampan yamg mewakili Politeknik Perikanan Negeri Tual yang berlaga dalam lomba dayung sampan menyemarakan FPMK 2021.
Ia meninggal dunia sesaat setelah berlaga bersama timnya dan hendak ke pantai, dan tiba-tiba terjatuh setelah turun dari sampan yang digunakan timnya.
FPMK 2021 berlangsung sejak 21 hingga 29 Oktober 2021, yang menampilkan berbagai atraksi seni dan tradisi masyarakat Kei di Malra. Salah satunya adalah lomba dayung yang diikuti oleh 55 tim.
Baca juga: Lomba dayung sampan semarakkan Festival Meti Kei 2021, gairahkan pariwisata dan perekonomian
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Sudah, (santunan) Rp25 juta," kata Bupati Maluku Tenggara (Malra) M. Thaher Hanubun kepada ANTARA di Langgur, Rabu.
Ia menyatakan turut berduka untuk keluarga korban dan semoga diberi ketabahan. Mengenai insiden tersebut, lanjutnya, Pemkab Malra dan Panitia FPMK langsung bergerak cepat untuk membantu korban yang bernama Sebastianus Batlayeri.
"Korban meninggal bukan tenggelam, tapi sudah selesai lomba ketika di pantai," ujarnya.
Baca juga: Festival Meti Kei, wisatawan terpukau tradisi "Wer Warat" yang unik
Asisten Pemkab Malra bidang Administrasi Umum Setdakab Malra Martinus Mon, menambahkan bahwa santunan berupa uang tunai Rp25 juta sudah diserahkan kepada keluarga korban.
"Benar, Pemkab Malra melalui arahan Bupati kita memberi santunan kepada peserta lomba dayung FPMK yang meninggal kemarin usai mengikuti lomba di Ohoi Letman," ungkap Martinus Mon.
Peserta lomba yang meninggal dunia atas nama Sebastianus Batlayeri, tergabung dalam tim dayung sampan yamg mewakili Politeknik Perikanan Negeri Tual yang berlaga dalam lomba dayung sampan menyemarakan FPMK 2021.
Ia meninggal dunia sesaat setelah berlaga bersama timnya dan hendak ke pantai, dan tiba-tiba terjatuh setelah turun dari sampan yang digunakan timnya.
FPMK 2021 berlangsung sejak 21 hingga 29 Oktober 2021, yang menampilkan berbagai atraksi seni dan tradisi masyarakat Kei di Malra. Salah satunya adalah lomba dayung yang diikuti oleh 55 tim.
Baca juga: Lomba dayung sampan semarakkan Festival Meti Kei 2021, gairahkan pariwisata dan perekonomian
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021