Malra, Maluku (ANTARA) - Dayung sampan, yang merupakan rutinitas warga maritim, dikemas oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) dalam bentuk lomba yang menyemarakan Festival Pesona Meti Kei 2021, Senin.
Sebanyak 55 tim mengikuti lomba dayung sampan yang digelar selama dua hari mulai di perairan Ohoi (Desa) Letman Kecamatan Kei Kecil Maluku Tenggara (Malra), Provinsi Maluku. Lomba tersebut terdiri dari kategori dewasa, mahasiswa dan pelajar.
Bupati Malra M Thaher Hanubun membuka lomba tersebut dengan melakukan eksebisi atau mencoba perairan lintasan lomba. Tamu maupun warga setempat yang hadir antusias menyaksikan jalannya lomba yang merupakan rangkaian Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2021 itu.
"Hari ini (Desa) Letman, ditunjuk sebagai penyelenggara salah satu agenda pada FPMK yakni dayung, sekalipun saat ini memanfaatkan fasilitas yang tradisional, namun kedepan atau tahun berikutnya diadakan agenda yang sama, sudah menggunakan fasilitas yang memadai," ujar Thaher.
Kata Thaher, agenda ini kita jadikan motivasi untuk masyarakat bangkitkan olahraga dayung di daerah tersebut. Malra memiliki salah satu atlet dayung nasional, Seles Ngamelubun, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia lomba dayung yang digelar pada FPMK 2021.
"Oleh karena itu, menjadi harapan saya agar kita berusaha untuk kembangkan dayung di daerah ini, sehingga lahirlah babit-bibit nasional," pinta Thaher.
Thaher dalam sambutannya juga menyampaikan, bahwa puncak FPMK 2021 pada 28 Oktober 2021 yang sesuai jadwal akan dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Menjadi harapan besar, lanjutnya, kehadiran Menteri Sandiaga akan membawa angin segar pada sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif.
"Baiknya kita memanfaatkan apa yang kita miliki selama penyelenggaraan FPMK ini sehingga menjadi salah upaya peningkatan ekonomi masyarakat kita melalui UMKM-UMKM yang ada," tandas Thaher.
Rangkaian acara FPMK 2021 sudah mulai berlangsung sejak 21 hingga 29 Oktober 2021. Meti merupakan sebutan warga di Indonesia Timur untuk fenomena alam ketika air laut surut sangat jauh di pesisir pantai pada periode tertentu di setiap tahun. Sedangkan, Kei adalah masyarakat di Malra, sehingga kegiatan ini disebut 'Meti Kei',
Ketika peristiwa itu terjadi, masyarakat di Malra berbondong-bondong memenuhi pantai yang sedang surut untuk menangkap ikan. Bupati Malra M Thaher Hanubun mengemas tradisi tersebut menjadi sebuah festival untuk mendorong sektor pariwisata dan ekonomi daerah itu sejak 2016.