Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) akan menerapkan sistem digitalisasi dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), guna menekan tingginya potensi kebocoran PAD.
"Kami akan gunakan sistem yang bisa mengatur untuk mempermudah dan meminimalisir kebocoran. Karena sejauh ini pendapatan belum maksimal, banyak potensi yang bocor," kata Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman di Ternate, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Ternate melalui rapat bersama seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pengelolaan pendapatan.
Wali Kota Ternate mengatakan, Pemkot Ternate akan menggunakan sistem digitalisasi pendapatan di tahun 2021 mendatang dan ini dilakukan untuk meningkatkan PAD di tahun 2022 agar tidak bocor.
Menurutnya, penggunaan digitalisasi pendapatan ini juga merupakan dukungan politik dari DPRD Kota Ternate.
Bahkan, pengelolaan pendapatan ini tetap berjalan, meskipun yang digunakan hanya sistem, sehingga pihaknya bisa mengikuti perkembangan pendapatan setiap hari.
Terkait investor yang akan melakukan kerjasama, kata Wali Kota, ada banyak investor, tapi nanti dilihat mana yang memudahkan.
"Nanti kita lihat yang memudahkan, karena target Pemkot pendapatan setiap saat meningkat terus, karena kami butuh pembiayaan pembangunan," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan celah fiskal yang begitu lebar sangat sulit, apalagi pendapatan negara lebih hari tidak terlalu membaik sehubungan dengan pandemi. Jadi lebih harus kreatif, inovatif dan efektif.
"Jadi kami lebih kreatif, inovatif, efektif di dalam, sebab prinsip penerapan teknologi informasi itu efektivitas supaya pendapatan baik retribusi dan pajak lebih maksimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Kami akan gunakan sistem yang bisa mengatur untuk mempermudah dan meminimalisir kebocoran. Karena sejauh ini pendapatan belum maksimal, banyak potensi yang bocor," kata Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman di Ternate, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Ternate melalui rapat bersama seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pengelolaan pendapatan.
Wali Kota Ternate mengatakan, Pemkot Ternate akan menggunakan sistem digitalisasi pendapatan di tahun 2021 mendatang dan ini dilakukan untuk meningkatkan PAD di tahun 2022 agar tidak bocor.
Menurutnya, penggunaan digitalisasi pendapatan ini juga merupakan dukungan politik dari DPRD Kota Ternate.
Bahkan, pengelolaan pendapatan ini tetap berjalan, meskipun yang digunakan hanya sistem, sehingga pihaknya bisa mengikuti perkembangan pendapatan setiap hari.
Terkait investor yang akan melakukan kerjasama, kata Wali Kota, ada banyak investor, tapi nanti dilihat mana yang memudahkan.
"Nanti kita lihat yang memudahkan, karena target Pemkot pendapatan setiap saat meningkat terus, karena kami butuh pembiayaan pembangunan," ujarnya.
Dia menambahkan, dengan celah fiskal yang begitu lebar sangat sulit, apalagi pendapatan negara lebih hari tidak terlalu membaik sehubungan dengan pandemi. Jadi lebih harus kreatif, inovatif dan efektif.
"Jadi kami lebih kreatif, inovatif, efektif di dalam, sebab prinsip penerapan teknologi informasi itu efektivitas supaya pendapatan baik retribusi dan pajak lebih maksimal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021