Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara (Malut) menghadapi 2022, memberikan  rekomendasi terkait perkembangan perekonomian Malut, terutama dalam mendorong sektor pertanian dan perikanan untuk meningkatkan pemasokan pangan.

"Tentunya, untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif berkelanjutan, maka animo generasi muda untuk berkecimpung di usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan melalui digitalisasi dan implementasi program yang inovatif harus terus didorong mulai dari dukungan, koordinasi, dan pendampingan pelaku industri pengolahan untuk memaksimalkan potensi masyarakat lingkar tambang, sehingga tercipta dampak ganda pertumbuhan ekonomi," kata Deputi Kepala Perwakilan, Hario Kartiko Pamungkas di Ternate, Kamis.

Selain itu, dalam mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi COVID -19 kepada masyarakat serta mengintensifkan komunikasinya guna meningkatkan keyakinan dan optimisme pemulihan ekonomi.

Dia menyatakan,  BI berharap melalui optimalisasi penyaluran bantuan sosial, belanja pemerintah, dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat menindaklanjuti pembentukan TP2DD melalui implementasi kanal penerimaan Pemda berbasis digital, guna mewujudkan efektivitas, transparansi, dan tata kelola keuangan yang terintegrasi.

Sehingga, mendorong digitalisasi perekonomian seperti penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pada retribusi parkir dan pasar serta penggunaan QRIS dalam transaksi perekonomian.

Pihaknya juga meninjau kemungkinan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dalam rangka memperoleh akses pembiayaan dan monitoring proyek untuk membangun infrastruktur daerah, antara lain melalui green financing.

Hario mengemukakan,  BI Malut juga mengeluarkan rekomendasi terkait pengendalian Inflasi di Malut dengan meningkatkan peran aktif TPID. Pengendalian inflasi antara lain melalui pemantauan ketersediaan pemasokan dan perubahan harga, serta  menciptakan sinergi upaya pengendalian inflasi pada seluruh wilayah kabupaten/ kota melalui koordinasi oleh TPID Provinsi Malut.

Bahkan, mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui penyusunan program pengembangan sektor pertanian yang bersifat closed-loop (end-to-end) yang melibatkan kolaborasi dari ABGC (academic, business, government, community) serta menjaga intensitas transaksi komoditas pangan setelah implementasi transaksi kerja sama antar daerah (KAD) bersama Jawa Timur dan Sulawesi Utara.

Dia menambahkan, BI juga melaksanakan peningkatan kapasitas kepada TPID,baik  provinsi maupun kabupaten/kota terbaik untuk meningkatkan wawasan  dan ide dalam pengendalian inflasi ke depan.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021