Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon mengukuhkan 517 calon sarjana dari 15 program studi, Jumat, dalam rangka wisuda periode Desember 2021 yang akan berlangsung dalam sepekan mendatang.
Pengukuhan 517 calon sarjana dihadiri oleh Rektor Unpatti Prof Marthinus Jonanes Saptenno dan FKIP Unpatti Prof Izaak H Wenno di Gedung Student Centre FKIP Unpatti dengan menerapkan protokol kesehatan ketat guna menghindari penularan COVID-19.
Dari 517 calon sarjana yang dikukuhkan, 29 orang di antaranya dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, karena berhasil menyelesaikan studi mereka lebih awal dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas tiga.
"Lakukanlah tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya karena perjalanan masih panjang dan masyarakat sementara menunggu kehadiran saudara untuk mengabdi sesuai bidang ilmu yang dimiliki," kata Dekan FKIP Prof Izaak H Wenno usai mengukuhkan para calon sarjana.
Ia mengatakan untuk menjadi seorang guru, lulusan FKIP harus menjalani proses pendidikan lanjutan, yakni Program Profesi Guru (PPG). Berdasarkan data PPG Prajabatan Tahun 2021, lulusan FKIP Unpatti tidak mampu memenuhi target dan hanya 21 orang yang diterima.
Hal itu menjadi tantangan besar bagi FKIP Unpatti untuk mempersiapkan lulusan berkualitas dan menjadi tenaga pengajar yang andal, serta siap bekerja di mana saja, tidak hanya di wilayah Maluku tapi dari Sabang sampai Merauke.
"Keberhasilan merupakan karya besar civitas akademika dan tenaga pendidik FKIP Unpatti. Ini juga merupakan tantangan terbesar bagi kami untuk bagaimana mencapai target yang sudah ditentukan pada PPG Prajabatan Tahun 2022," kata dia.
Rektor Prof Marthinus Jonanes Saptenno mengatakan inovasi perlu dikembangkan melalui berbagai program sesuai dengan kurikulum Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang memberikan peluang bagi lulusan FKIP Unpatti untuk mengembangkan profesi mereka.
Karena menjadi seorang guru haruslah profesional, bertanggung jawab, mampu berinovasi dalam menjalankan tugasnya dan bisa menciptakan para lulusan yang baik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Ia berharap para lulusan dari FKIP Unpatti bisa mengabdi di masyarakat sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki, dan ke depannya bisa membantu pemerintah dalam meningkatan kualitas pendidikan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Almamater merupakan ibu asuh, dan ibu asuh akan memberikan asi atau ilmu untuk mendidik serta dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu mengabdi di tengah masyarakat," ucap Rektor Prof Marthinus Jonanes Saptenno.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Pengukuhan 517 calon sarjana dihadiri oleh Rektor Unpatti Prof Marthinus Jonanes Saptenno dan FKIP Unpatti Prof Izaak H Wenno di Gedung Student Centre FKIP Unpatti dengan menerapkan protokol kesehatan ketat guna menghindari penularan COVID-19.
Dari 517 calon sarjana yang dikukuhkan, 29 orang di antaranya dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, karena berhasil menyelesaikan studi mereka lebih awal dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) di atas tiga.
"Lakukanlah tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya karena perjalanan masih panjang dan masyarakat sementara menunggu kehadiran saudara untuk mengabdi sesuai bidang ilmu yang dimiliki," kata Dekan FKIP Prof Izaak H Wenno usai mengukuhkan para calon sarjana.
Ia mengatakan untuk menjadi seorang guru, lulusan FKIP harus menjalani proses pendidikan lanjutan, yakni Program Profesi Guru (PPG). Berdasarkan data PPG Prajabatan Tahun 2021, lulusan FKIP Unpatti tidak mampu memenuhi target dan hanya 21 orang yang diterima.
Hal itu menjadi tantangan besar bagi FKIP Unpatti untuk mempersiapkan lulusan berkualitas dan menjadi tenaga pengajar yang andal, serta siap bekerja di mana saja, tidak hanya di wilayah Maluku tapi dari Sabang sampai Merauke.
"Keberhasilan merupakan karya besar civitas akademika dan tenaga pendidik FKIP Unpatti. Ini juga merupakan tantangan terbesar bagi kami untuk bagaimana mencapai target yang sudah ditentukan pada PPG Prajabatan Tahun 2022," kata dia.
Rektor Prof Marthinus Jonanes Saptenno mengatakan inovasi perlu dikembangkan melalui berbagai program sesuai dengan kurikulum Kampus Merdeka-Merdeka Belajar yang memberikan peluang bagi lulusan FKIP Unpatti untuk mengembangkan profesi mereka.
Karena menjadi seorang guru haruslah profesional, bertanggung jawab, mampu berinovasi dalam menjalankan tugasnya dan bisa menciptakan para lulusan yang baik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Ia berharap para lulusan dari FKIP Unpatti bisa mengabdi di masyarakat sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki, dan ke depannya bisa membantu pemerintah dalam meningkatan kualitas pendidikan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Almamater merupakan ibu asuh, dan ibu asuh akan memberikan asi atau ilmu untuk mendidik serta dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, mampu mengabdi di tengah masyarakat," ucap Rektor Prof Marthinus Jonanes Saptenno.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021