PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ambon untuk sementara menghentikan pelayaran feri rute pelabuhan Galala,  Kota Ambon - pelabuhan Namlea, Pulau Buru, akibat cuaca ekstrem yang membahayakan keselamatan.

"Untuk sementara feri rute Galala - Namlea dihentikan sambil menunggu perubahan cuaca baik baru difungsikan lagi," kata Manager Usaha ASDP Cabang Ambon Syamsudin Manassy, di Ambon, Senin.

Dia menjelaskan, sejak 21 Desember 2021  rute Galala - Namlea masih lancar. Namun, pada  23 Desember 2021 barulah rute itu ditutup untuk sementara  karena memang terpaan angin yang sangat kencang.

"Kalau gelombang memang tidak terlalu.Namun,  kecepatan angin yang terlalu kencang. Kecepatan angin diatas toleransi pelayaran, apalagi gelombang di laut Banda sampai dengan selat Pulau Buru cukup tinggi, akhirnya ASDP Cabang Ambon mengambil sikap sebab kondisi cuaca yang terjadi seperti itu sudah pasti akan terjadi hambatan bagi pelayaran armada sehingga  ASDP Cabang Ambon mengambil satu keputusan agar kapal tidak diberangkatkan dengan tujuan Galala - Namlea," ujar Syamsudin.

Begitu pun, pada 23 Desember 2021, tercatat   gelombang di perairan Desa Galala, Teluk Dalam Ambon juga cukup tinggi sehingga kapal-kapal yang ada di Galala harus berlindung ke Desa Poka.

Pada  24 Desember 2021, kondisi laut cukup tenang di pagi hari, sehinggga ASDP melakukan koordinasi dengan Kantor Balai Pengelola transportasi darat (BPTD), selanjutnya diputuskan keputusan feri bisa diberangkatkan 10.00 WIT, baik dari pelabuhan Galala maupunNamlea.

"Hanya saja, setibanya  di pelabuhan tujuan masing-masing,  baik iGalala maupun di Namlea langsung diistirahatkan lagi, karena memang pada  25 Desember 2021 angin cukup kencang. Sedangkan untuk kondisi pada 27 Desember 2021 masih mempertimbangkan kondisi laut maupun cuaca," kata Syamsudin..

Dia mengemukakan, PT.ASDP maupun  BPTD pada prinsipnya memperhatikan  keselamatan, baik armada maupun penumpang.

Feri yang sementara berlabuh di pelabuhan Galala yakni KMP. Wayangan dan KMP.Garda Maritim, sedangkan KMP. Temy posisi di pelabuhan Namlea.

Disinggung rute penyeberangan Hunimua, Desa Liang, Pulau Ambon -  Waipirit Desa Kairatu, Pulau Seram, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), maupun  Desa Waai menuju Pulau Saparua maupun Pulau Seram, dia menjelaskan,  masih berlayar dengan normal.

"Kebetulan saya memantau sejak H - 4 perayaan Natal 2021 di pelabuhan Hunimua, di mana puncak arus mudik di sana pada H-2 dengan pengoperasian armada hingga pukul,18.30 WIT," ujar Syamsudin.

Jadi untuk jalur penyeberangan dari dermaga Hunimua - Waipirit, maupun Waai - pulau Saparua  maupun pulau Seram, kendati  tiupan angin kencang, tetapi feri tetap dioperasikan.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021