Hari pertama pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di kota Ambon menyasar 6.400 siswa, kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.
"Hari pertama kita dapatkan 6.400 anak dari target keseluruhan 31. 384 anak. Dipastikan hari kedua dan ketiga paling tidak bisa dapatkan 18 ribu sampai 20 ribu, itu merupakan hal yang luar biasa," katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi anak, Rabu.
Dikatakannya, target vaksinasi bagi 31.384 anak akan dicapai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam waktu dekat, tetapi secara perlahan – lahan sebagaimana vaksinasi untuk dewasa.
"Target tidak langsung satu kali terpenuhi, tetapi secara perlahan – lahan. Vaksinasi orang dewasa kan juga seperti itu. Apalagi yang divaksin adalah anak – anak. Tetapi kalau sudah 6.400 anak yang divaksin di hari pertama, itu sudah pencapaian yang luar biasa," ujarnya.
Ia mengakui, pelaksanaan vaksinasi hari pertama dan kedua, belum ada laporan implikasi berat yang dialami oleh anak. Kendala yang ditemui di lapangan justru terkait Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Untuk implikasi berat tidak ditemukan, tetapi yang ditemukan ada kasus NIK ganda.
"Di mana NIK anak tidak terdaftar di keluarganya, tetapi di keluarga lain. Ada juga yang masih menggunakan NIK lama dari kota asal di luar Ambon. Temuan- temuan ini saya minta kepada Sekretaris Kota untuk segera diselesaikan," kata Richard.
Pelaksanaan vaksinasi anak, pihaknya memberikan apresiasi kepada orang tua yang menggerakan buah hatinya untuk mengikuti vaksinasi
Selaku Wali Kota, bersama Wakil Wali Kota, Suarif Hadler dan Sekkot, Agus Ririmase memberikan apresiasi kepada masyarakat Kota Ambon, terutama orang tua murid, yang betul-betul dengan penuh kesadaran, cinta akan masa depan anak.
"Luar biasa kesadaran orang tua yang telah mengantar anak-anak untuk vaksinasi," ujarnya.
Dia menilai, antusiasme orang tua membawa anak –anak untuk divaksin menjadi pertanda adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
"Saya rasa ini komunikasi antara pemerintah kota, kemudian masyarakat dan stakeholder lain dalam pendekatan pentahelix sistem lalu itu betul-betul realisir sehingga nampak di Ambon ini, sehingga kita harus memberikan apresiasi," tandas Richard.
Baca juga: Wali Kota Ambon: Vaksin tahap tiga belum dilakukan untuk masyarakat, begini penjelasannya
Baca juga: Lantamal Ambon dukung percepatan vaksinasi massal anak di Ambon, perangi COVID -19
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Hari pertama kita dapatkan 6.400 anak dari target keseluruhan 31. 384 anak. Dipastikan hari kedua dan ketiga paling tidak bisa dapatkan 18 ribu sampai 20 ribu, itu merupakan hal yang luar biasa," katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi anak, Rabu.
Dikatakannya, target vaksinasi bagi 31.384 anak akan dicapai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam waktu dekat, tetapi secara perlahan – lahan sebagaimana vaksinasi untuk dewasa.
"Target tidak langsung satu kali terpenuhi, tetapi secara perlahan – lahan. Vaksinasi orang dewasa kan juga seperti itu. Apalagi yang divaksin adalah anak – anak. Tetapi kalau sudah 6.400 anak yang divaksin di hari pertama, itu sudah pencapaian yang luar biasa," ujarnya.
Ia mengakui, pelaksanaan vaksinasi hari pertama dan kedua, belum ada laporan implikasi berat yang dialami oleh anak. Kendala yang ditemui di lapangan justru terkait Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Untuk implikasi berat tidak ditemukan, tetapi yang ditemukan ada kasus NIK ganda.
"Di mana NIK anak tidak terdaftar di keluarganya, tetapi di keluarga lain. Ada juga yang masih menggunakan NIK lama dari kota asal di luar Ambon. Temuan- temuan ini saya minta kepada Sekretaris Kota untuk segera diselesaikan," kata Richard.
Pelaksanaan vaksinasi anak, pihaknya memberikan apresiasi kepada orang tua yang menggerakan buah hatinya untuk mengikuti vaksinasi
Selaku Wali Kota, bersama Wakil Wali Kota, Suarif Hadler dan Sekkot, Agus Ririmase memberikan apresiasi kepada masyarakat Kota Ambon, terutama orang tua murid, yang betul-betul dengan penuh kesadaran, cinta akan masa depan anak.
"Luar biasa kesadaran orang tua yang telah mengantar anak-anak untuk vaksinasi," ujarnya.
Dia menilai, antusiasme orang tua membawa anak –anak untuk divaksin menjadi pertanda adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
"Saya rasa ini komunikasi antara pemerintah kota, kemudian masyarakat dan stakeholder lain dalam pendekatan pentahelix sistem lalu itu betul-betul realisir sehingga nampak di Ambon ini, sehingga kita harus memberikan apresiasi," tandas Richard.
Baca juga: Wali Kota Ambon: Vaksin tahap tiga belum dilakukan untuk masyarakat, begini penjelasannya
Baca juga: Lantamal Ambon dukung percepatan vaksinasi massal anak di Ambon, perangi COVID -19
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022