Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat pada Februari 2022 daerah ini mengalami deflasi sebesar -0,48 persen yang dipengaruhi paling besar dari penurunan harga ikan dan tarif pesawat.

"Lima komoditas penyumbang deflasi di Maluku terbesar adalah tarif angkutan udara turun -7,06 persen, harga ikan layang turun -15,85 persen, ikan selar -14,76 persen (mtm), harga cabai rawit -9,03 persen (mtm), dan harga ikan cakalang turun -10,55 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku,  Bakti Artanta, di Ambon, Jumat.

Secara bulanan, indeks harga konsumen (IHK) Maluku pada Februari 2022 mengalami deflasi sebesar -0,48 persen (mtm), atau menurun dibandingkan Januari 2022 yang mencatatkan inflasi sebesar 0,33 persen. 

Secara tahunan dan tahun berjalan, IHK Maluku pada Februari 2022 juga mengalami penurunan.  IHK tahunan Maluku tercatat mengalami inflasi sebesar 4,25 persen (yoy) sementara IHK tahun berjalan mengalami deflasi sebesar -0, 14 (ytd), lebih rendah dibandingkan dengan capaian sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 4,33 persen (yoy) dan 0,33 persen (ytd).

Menurut Bakti, capaian IHK Maluku secara mtm pada Februari 2022 berada pada tingkat lebih rendah dibandingkan deflasi nasional yang tercatat sebesar -0,02 persen (mtm).

Sedangkan lima komoditas penyumbang inflasi Maluku sebesar adalah daging ayam ras 6,02 persen, pelumas/oli 7,08 persen, bakso siap santap 9,90 persen, rokok putih 1,70 persen, dan deodorat 9,13 persen. 

Bakti mengatakan,  deflasi yang terjadi di Maluku pada Februari 2022 disinyalir terjadi akibat oleh beberapa faktor pendukung diantaranya meredanya fenomena La Nina di kawasan Asia Pasifik Selatan. Fenomena  ini disinyalir berdampak pada menurunnya hujan lebat di Maluku sehingga meningkatkan aktifitas produksi nelayan dan petani.

Kemudian penurunan harga ikan seiring dengan meningkatnya suplai komoditas perikanan. Adanya musim panen komoditi hortikultura juga menurunkan harga cabai yang sempat tinggi pada akhir tahun 2021.

"Penerapan PPKM level tiga utamanya di Kota Ambon, yang berdampak pada tertahannya permintaan secara umum," ujar Bakti.

Ia mengemukakan, dalam rangka menjaga stabilitas inflasi sekaligus upaya peningkatan perekonomian Provinsi Maluku selama Februari 2022, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bersinergi dengan Tim Gubernur Maluku untuk Percepatan Pembangunan (TGPP) menyelenggarakan  rapat koordinasi (Rakor) persiapan dalam menghadapi gejolak harga  pangan saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Beberapa poin dalam Rakor tersebut antara lain, yakni mengirimkan surat kepada Kementerian Perdagangan untuk memprioritaskan bahan pokok selama HBKN  di Maluku. Kemudian setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Maluku memastikan ketersediaan bahan pokok masyarakat menjelang dan selama HBKN 2022. 

"Terpenting menyelenggarakan kegiatan bantuan bahan pokok masyarakat kepada masyarakat miskin di 11 kabupaten/kota di Maluku pada periode HBKN," kata Bakti.

 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022