Kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) jenjang sekolah dasar (SD) di Kota Ambon, Maluku, dibuka secara bertahap.

"PTM terbatas sudah dimulai untuk jenjang SMP, selanjutnya pekan depan kita akan buka untuk jenjang SD yang dilaksanakan bertahap," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Ferdinand Tasso di Ambon, Jumat.

Ia mengatakan, tahap awal akan dibuka untuk 50 SD dari jumlah 192 SD di Kota Ambon.

"Seluruh SD siap melaksanakan PTM terbatas, tetapi tahap awal kita buka bertahap untuk 50 sekolah," katanya.

Sedangkan jenjang SMP telah dimulai di 50 sekolah dari total 52 SMP.

"Sisa dua sekolah yang belum melaksanakan PTM karena sekolah tersebut dari sisi administrasi belum memenuhi ketentuan," katanya.

Ia menjelaskan, beberapa pertimbangan dibuka kembali PTM terbatas, karena angka kasus konfirmasi yang terus menurun di Kota Ambon.

Selain itu keluhan siswa dan guru yang kesulitan melaksanakan pembelajaran jarak jauh, disebabkan tidak adanya lagi paket data gratis yang diberikan oleh pemerintah pusat.

"Hal ini menjadi pertimbangan bagi kita memutuskan untuk memulai kembali PTM terbatas," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Ambon melalui Satgas COVID -19 di Satuan Pendidikan akan memperketat screening bagi siswa yang mengikuti PTM terbatas.

"Kita memperketat sistem screening menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dengan empat warna kategori, yakni hijau bagi yang sudah vaksin lengkap, kuning bagi yang satu kali vaksin, merah yang belum vaksinasi, serta hitam untuk yang terkonfirmasi," ujarnya.

Ia menambahkan, jika nanti terjadi kluster baru penyebaran COVID-19 di sekolah maka otomatis sekolah tersebut akan diliburkan selama 14 hari.

"Jika terjadi kluster di sekolah hanya satuan pendidikan itu saja yang ditutup tetapi di sekolah lain PTM terbatas tetap berjalan," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022