Capaian imunisasi rutin bagi bayi dan balita di Kota Ambon mengalami penurunan selama pandemi COVID-19 karena hanya baru mencapai 60 persen.
"Cakupan imunisasi dasar lengkap tercatat bagi bayi 0-11bulan serta booster untuk 18-24 bulan baru mencapai 60 persen, dari target cakupan imunisasi secara nasional 79,1 persen," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Ambin, Yusda Tuharea, Selasa.
Dikatakannya, pandemi COVID-19 membuat orang tua khawatir membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi.
"Ada ketakutan orang tua bahwa anak mereka akan tertular COVID-19 jika pergi ke tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan, bahkan ada yang takut ke puskesmas karena harus melakukan rapid antigen," katanya.
Jika tidak diantisipasi, kata Yusda rendahnya cakupan imunisasi bisa menimbulkan bencana penyakit baru seperti wabah campak, difteri, dan tuberkulosis.
" Padahal penyakit tersebut bisa dicegah dengan imunisasi lengkap," katanya.
Ia menjelaskan, imunisasi dasar lengkap gratis untuk anak berusia 0-11 bulan dan 18-24 bulan tersedia di Posyandu dan Puskesmas.
Setidaknya lima jenis vaksin yang diberikan untuk anak sesuai usia yakni vaksin hepatitis B; BCG untuk mencegah tuberkulosis, polio; DPT-HB-HiB untuk mencegah difteri, batu rejan, tetanus, dan hepatitis B; dan campak/MR untuk mencegah campak dan rubela.
Ia menambahkan, imunisasi dasar lengkap dilaksanakan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) yaitu adalah suatu kondisi dimana sebagian besar masyarakatnya telah terlindungi dari suatu penyakit.
Cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok sehingga dapat mencegah penularan suatu penyakit yang sebenarnya dapat kita cegah dengan imunisasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Cakupan imunisasi dasar lengkap tercatat bagi bayi 0-11bulan serta booster untuk 18-24 bulan baru mencapai 60 persen, dari target cakupan imunisasi secara nasional 79,1 persen," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Ambin, Yusda Tuharea, Selasa.
Dikatakannya, pandemi COVID-19 membuat orang tua khawatir membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi.
"Ada ketakutan orang tua bahwa anak mereka akan tertular COVID-19 jika pergi ke tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan, bahkan ada yang takut ke puskesmas karena harus melakukan rapid antigen," katanya.
Jika tidak diantisipasi, kata Yusda rendahnya cakupan imunisasi bisa menimbulkan bencana penyakit baru seperti wabah campak, difteri, dan tuberkulosis.
" Padahal penyakit tersebut bisa dicegah dengan imunisasi lengkap," katanya.
Ia menjelaskan, imunisasi dasar lengkap gratis untuk anak berusia 0-11 bulan dan 18-24 bulan tersedia di Posyandu dan Puskesmas.
Setidaknya lima jenis vaksin yang diberikan untuk anak sesuai usia yakni vaksin hepatitis B; BCG untuk mencegah tuberkulosis, polio; DPT-HB-HiB untuk mencegah difteri, batu rejan, tetanus, dan hepatitis B; dan campak/MR untuk mencegah campak dan rubela.
Ia menambahkan, imunisasi dasar lengkap dilaksanakan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) yaitu adalah suatu kondisi dimana sebagian besar masyarakatnya telah terlindungi dari suatu penyakit.
Cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok sehingga dapat mencegah penularan suatu penyakit yang sebenarnya dapat kita cegah dengan imunisasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022