Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menargetkan dapat mengeliminasi atau menghentikan penularan penyakit malaria pada April 2022, kata Kepala dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy.
"Data dinas kesehatan selama tiga tahun terakhir tidak ada kasus malaria di Ambon, sehingga kita menargetkan eliminasi malaria pada 2022," katanya di Ambon, Selasa.
Eliminasi malaria, katanya merupakan suatu kegiatan menghentikan penularan setempat malaria dalam satu wilayah geografis tertentu, bukan berarti faktor penyebab malaria yang dieliminasi atau tidak ada kasus malaria terlaporkan sama sekali.
"Eliminasi berarti tidak ada kasus baru dengan penularan setempat, tetapi kasus import mungkin tetap ada sehingga tetap dibutuhkan kegiatan untuk mengatasinya," katanya.
Ia mengakui, setiap pekan pihaknya menjadwalkan pemeriksaan jentik nyamuk, penyuluhan dan pemberian kelambu insektisida untuk ibu hamil, lansia dan anak-anak.
Kelambu insektisida antimalaria dibagikan kepada seluruh warga, baik keluarga mampu maupun tidak mampu secara ekonomi, mengingat kelambu tersebut tidak dijual bebas.
Kebijakan itu diharapkan dapat melindungi masyarakat khususnya ibu hamil dan balita dari penularan penyakit malaria.
"Kami rutin mengecek ke masyarakat apakah kelambu yang diberikan petugas digunakan atau hanya disimpan, serta pemeriksaan.Kami berupaya tidak terjadi kasus malaria dengan memeriksakan kasus bawaan dari Papua maupun wilayah lainnya," katanya.
Pemerintah sendiri menargetkan Indonesia bebas malaria pada 2030. Upaya pencegahan dan pengendalian malaria telah masuk dalam program prioritas nasional dan rencana strategis (renstra) Kementerian Kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Data dinas kesehatan selama tiga tahun terakhir tidak ada kasus malaria di Ambon, sehingga kita menargetkan eliminasi malaria pada 2022," katanya di Ambon, Selasa.
Eliminasi malaria, katanya merupakan suatu kegiatan menghentikan penularan setempat malaria dalam satu wilayah geografis tertentu, bukan berarti faktor penyebab malaria yang dieliminasi atau tidak ada kasus malaria terlaporkan sama sekali.
"Eliminasi berarti tidak ada kasus baru dengan penularan setempat, tetapi kasus import mungkin tetap ada sehingga tetap dibutuhkan kegiatan untuk mengatasinya," katanya.
Ia mengakui, setiap pekan pihaknya menjadwalkan pemeriksaan jentik nyamuk, penyuluhan dan pemberian kelambu insektisida untuk ibu hamil, lansia dan anak-anak.
Kelambu insektisida antimalaria dibagikan kepada seluruh warga, baik keluarga mampu maupun tidak mampu secara ekonomi, mengingat kelambu tersebut tidak dijual bebas.
Kebijakan itu diharapkan dapat melindungi masyarakat khususnya ibu hamil dan balita dari penularan penyakit malaria.
"Kami rutin mengecek ke masyarakat apakah kelambu yang diberikan petugas digunakan atau hanya disimpan, serta pemeriksaan.Kami berupaya tidak terjadi kasus malaria dengan memeriksakan kasus bawaan dari Papua maupun wilayah lainnya," katanya.
Pemerintah sendiri menargetkan Indonesia bebas malaria pada 2030. Upaya pencegahan dan pengendalian malaria telah masuk dalam program prioritas nasional dan rencana strategis (renstra) Kementerian Kesehatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022