Tim Seleksi  calon anggota Bawaslu Provinsi Maluku Utara menyebutkan dari 11 orang yang sudah mendaftar calon anggota Bawaslu, belum ada satupun calon dari kalangan perempuan.

"Pendaftaran calon anggota Bawaslu Provinsi dibuka 22-30 Juni 2022 dan dan  terdapat 11 pendaftar yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota belum ada perempuan yang mendaftar," kata Ketua Timsel Bawaslu Malut, Arwan MHD Said di Ternate, Sabtu.

Dia menyatakan, berdasarkan data yang diperoleh dari Sekretariat Tim Seleksi (Timsel) terdapat 11 pendaftar berasal dari Kota Ternate sebanyak 5 orang, Halmahera Selatan 3 orang, Kota Tidore Kepulauan 2 orang dan kabupaten Halmahera Tengah 2 orang.

Sementara pendaftaran berdasarkan strata pendidikan diantaranya, untuk S1 sebanyak 3 orang, S2 sebanyak 7 orang dan S3 sebanyak 1 orang. Dan satu peserta belum dinyatakan lengkap berkas, akan tetapi ada perbaikan berkas setelah penutupan pendaftaran nanti.

Sedangkan, tiga orang anggota Bawaslu Provinsi Maluku Utara akan mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2022 diantaranya, Muskin Amrin SH MH, Aslan Hasan SH MH dan Hj. Masita Nawawi Gani SH. Untuk mengisi kekosongan tersebut, tim seleksi calon anggota Bawaslu Provinsi Maluku Utara membuka pendaftaran yang dimulai 22 hingga 30 Juni 2022, periode 2022-2027.

Baca juga: Bawaslu: Maluku Utara rawan pelanggaran Pemilu

Dalam penerimaan calon anggota Bawaslu ini tim seleksi menyampaikan 18 syarat yang harus dipenuhi oleh calon pendaftar, dan mengajukan surat lamaran yang ditujukan kepada tim seleksi Bawaslu Provinsi Maluku Utara dengan melampirkan lima syarat.

Dirinya menyatakan, ada beberapa syarat dari 18 syarat diantaranya, memiliki kemampuan dan keahlian yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu, ketatanegaraan, kepartaian dan pengawasan Pemilu dan Berpendidikan paling rendah S1 (Strata Satu) serta Berdomisili di wilayah Provinsi Malut dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Selain itu, mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika, mengundurkan diri dari keanggotaan partai politik sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun pada saat mendaftar sebagai calon, dan mengundurkan diri dari jabatan politik, jabatan di pemerintahan, dan/atau badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah pada saat mendaftar sebagai calon.

"Bersedia mengundurkan diri dari kepengurusan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum dan tidak berbadan hukum apabila telah terpilih menjadi anggota Bawaslu Provinsi Malut,” katanya.

Baca juga: Bawaslu Maluku Utara siap awasi Pemilu Serentak 2024, jaga netralitas & profesionalisme

Selain itu juga, tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih," ujarnya.

Selain bersedia bekerja penuh waktu, kata Arwan calon anggota Bawasli juga bersedia tidak menduduki jabatan politik, jabatan di pemerintahan dan/atau badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah selama masa keanggotaan apabila terpilih.

Dirinya meminta calon anggota Bawaslu melampirkan surat pernyataan mengundurkan diri dari jabatan politik, jabatan di pemerintahan, dan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah pada saat mendaftar, bagi yang menjabat.

Sedangkan untuk ASN yang mendaftar, harus mendapat surat izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengikuti seleksi dan bersedia diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil bagi Pegawai Negeri Sipil.

"Untuk tetap menjaga netralitas selama menjadi anggota Bawaslu, syarat lain yang harus dipenuhi tidak berada dalam satu ikatan perkawinan dengan sesama Penyelenggara Pemilu," kata Arwan.

Baca juga: Bawaslu Malut harapkan partisipasi warga jadi pemantau Pemilu 2024

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022