Gubernur Maluku Murad Ismail, mengajak seluruh komponen masyarakat memaknai HUT Ke-77 provinsi itu pada 19 Agustus 2022 dengan mengedepankan sikap rela berkorban tanpa pamrih untuk membangun provinsi tersebut di berbagai bidang.
"Sikap rela berkorban tanpa pamrih ini harus tercermin dalam diri setiap generasi Maluku, mulai dari keluarga dan lingkungan dan terus menyebar ke masyarakat," kata Gubernur saat memimpin Upacara Peringatan HUT Ke-77 Provinsi Maluku di Lapangan Merdeka Kota Ambon, Jumat.
Sikap tersebut, menurut Murad, merupakan manifestasi dari nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam merebut Kemerdekaan Bangsa dan Negara, termasuk para pejuang Maluku seperti Thomas Mattulesy bergelar Kapitan Pattimura, Martha Christina Tiahahu, A. M Sangadji dan Said Perintah.
Mantan Kakor Brimob Polri itu menyatakan Maluku sebagai salah satu dari delapan provinsi pertama yang ditetapkan dua hari setelah Kemerdekaan 17 Agustus 1945, membudayakan sikap rela mengorbankan tenaga, harta bahkan nyawa untuk mengisi dan memajukan pembangunan di provinsi Kepulauan itu.
Baca juga: DPRD: Pertumbuhan ekonomi maluku membaik di usia 77 tahun
Selain itu, mengembangkan sikap rasa cinta tanah air, patriotisme serta mengutamakan kepentingan daerah yang telah dicontohkan para pejuang, dan sikap tersebut juga tercermin dalam budaya orang Maluku yang menjaga toleransi hidup orang basudara (bersaudara) sebagaimana slogan hidup "potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempeng dipatah dua".
Slogan hidup itu, menurut Murad yang memimpin upacara dengan menggunakan pakaian kebesarannya sebagai "Upulatu" (pemimpin tertinggi) Maluku, perlu terus digelorakan sebagai kekuatan perjuangan mewujudkan kemandirian dan kemajuan pembangunan saat ini dan akan datang," katanya.
Baca juga: Terima remisi bebas HUT RI, Imigrasi Ambon pulangkan WNA Belanda
Berkaitan dengan budaya kerja "AKHLAK" yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2021, budaya kerja nasional yang harus diterapkan oleh seluruh instansi pemerintah, termasuk di Maluku dengan berorientasi pelayanan akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Dia memerintahkan seluruh Aparatus Sipil Negara (ASN) di Maluku terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk mendahulukan kepentingan pelayanan kepada masyarakat dari pada kepentingan yang lain.
"Saya perintahkan dahulukan Tunjukkan sikap yang sopan dan ramah, mudahkan prosedur dan jangan berbelit-belit. ASN adalah pelayan masyarakat. Maka layanilah dengan sepenuh hati, berhati-hati dan Jangan sesuka hati," tegasnya.
Begitu juga filosofinya "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh" juga harus menjadi inspirasi sangat penting untuk dilestarikan dalam membangun Maluku. "Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, harus bekerja sama dalam satu sistem yang terkendali supaya terjalin konektivitas dan sinergi yang kuat di bawah satu garis komando yang jelas," katanya.
Baca juga: Tokoh Maluku di HUT RI doakan muncul pemimpin baru di Maluku
Dia juga berharap tema HUT ke-77 Provinsi Maluku "Baku Gandeng Maluku Bisa" dapat menginspirasi semua komponen bangsa untuk selalu membangun komunikasi, koordinasi dan kolaborasi agar daerah bangsa dan negara ini dapat terus bertahan di tengah-tengah hantaman berbagai krisis dunia, baik krisis keamanan, ekonomi, krisis kesehatan serta krisis pangan.
Peringatan HUT ke-77 Provinsi Maluku juga dimeriahkan dengan kolaborasi musik tradisional Maluku tifa, totobuang dan musih hadrat, serta seluruh pimpian daerah dan peserta upacara menggunakan baju cele (untuk perempuan) dan baniang (untuk laki-laki) dari kain tenun dengan perpaduan warna merah, putih dan hitam.
Baca juga: Menkominfo Johnny G Plate dukung Polri copot polisi yang terlibat judi online
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Sikap rela berkorban tanpa pamrih ini harus tercermin dalam diri setiap generasi Maluku, mulai dari keluarga dan lingkungan dan terus menyebar ke masyarakat," kata Gubernur saat memimpin Upacara Peringatan HUT Ke-77 Provinsi Maluku di Lapangan Merdeka Kota Ambon, Jumat.
Sikap tersebut, menurut Murad, merupakan manifestasi dari nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam merebut Kemerdekaan Bangsa dan Negara, termasuk para pejuang Maluku seperti Thomas Mattulesy bergelar Kapitan Pattimura, Martha Christina Tiahahu, A. M Sangadji dan Said Perintah.
Mantan Kakor Brimob Polri itu menyatakan Maluku sebagai salah satu dari delapan provinsi pertama yang ditetapkan dua hari setelah Kemerdekaan 17 Agustus 1945, membudayakan sikap rela mengorbankan tenaga, harta bahkan nyawa untuk mengisi dan memajukan pembangunan di provinsi Kepulauan itu.
Baca juga: DPRD: Pertumbuhan ekonomi maluku membaik di usia 77 tahun
Selain itu, mengembangkan sikap rasa cinta tanah air, patriotisme serta mengutamakan kepentingan daerah yang telah dicontohkan para pejuang, dan sikap tersebut juga tercermin dalam budaya orang Maluku yang menjaga toleransi hidup orang basudara (bersaudara) sebagaimana slogan hidup "potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempeng dipatah dua".
Slogan hidup itu, menurut Murad yang memimpin upacara dengan menggunakan pakaian kebesarannya sebagai "Upulatu" (pemimpin tertinggi) Maluku, perlu terus digelorakan sebagai kekuatan perjuangan mewujudkan kemandirian dan kemajuan pembangunan saat ini dan akan datang," katanya.
Baca juga: Terima remisi bebas HUT RI, Imigrasi Ambon pulangkan WNA Belanda
Berkaitan dengan budaya kerja "AKHLAK" yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2021, budaya kerja nasional yang harus diterapkan oleh seluruh instansi pemerintah, termasuk di Maluku dengan berorientasi pelayanan akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Dia memerintahkan seluruh Aparatus Sipil Negara (ASN) di Maluku terutama yang bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk mendahulukan kepentingan pelayanan kepada masyarakat dari pada kepentingan yang lain.
"Saya perintahkan dahulukan Tunjukkan sikap yang sopan dan ramah, mudahkan prosedur dan jangan berbelit-belit. ASN adalah pelayan masyarakat. Maka layanilah dengan sepenuh hati, berhati-hati dan Jangan sesuka hati," tegasnya.
Begitu juga filosofinya "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh" juga harus menjadi inspirasi sangat penting untuk dilestarikan dalam membangun Maluku. "Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, harus bekerja sama dalam satu sistem yang terkendali supaya terjalin konektivitas dan sinergi yang kuat di bawah satu garis komando yang jelas," katanya.
Baca juga: Tokoh Maluku di HUT RI doakan muncul pemimpin baru di Maluku
Dia juga berharap tema HUT ke-77 Provinsi Maluku "Baku Gandeng Maluku Bisa" dapat menginspirasi semua komponen bangsa untuk selalu membangun komunikasi, koordinasi dan kolaborasi agar daerah bangsa dan negara ini dapat terus bertahan di tengah-tengah hantaman berbagai krisis dunia, baik krisis keamanan, ekonomi, krisis kesehatan serta krisis pangan.
Peringatan HUT ke-77 Provinsi Maluku juga dimeriahkan dengan kolaborasi musik tradisional Maluku tifa, totobuang dan musih hadrat, serta seluruh pimpian daerah dan peserta upacara menggunakan baju cele (untuk perempuan) dan baniang (untuk laki-laki) dari kain tenun dengan perpaduan warna merah, putih dan hitam.
Baca juga: Menkominfo Johnny G Plate dukung Polri copot polisi yang terlibat judi online
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022