Gubernur Maluku ikut lomba memasak ikan semarakkan HUT provinsi

Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail mengikuti lomba memasak dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-78 Provinsi Maluku yang jatuh setiap 19 Agustus.

"Saya biasa masak, dan keluarga saya juga tukang masak, saya rasa kalau masak itu tergantung dari tangan, dengan cara menakar bumbu," ujar Gubernur Murad di Ambon, Rabu.

Pada kesempatan itu, ia memasak makanan khas Maluku, yaitu ikan kuah kuning dengan kenari yang biasa disantap dengan papeda.

Ia membagikan cara memasak ikan kuah kuning ala Murad Ismail, yakni pertama-tama dimulai dengan memilih ikan kakap segar yang kaya akan nutrisi.

Setelah ikan dibersihkan kemudian dibumbui dengan garam dan jeruk limau, lalu bumbu-bumbu seperti bawang putih ukuran sedang, bawang merah ukuran sedang, kunyit, setengah ruas jahe, dan tomat ukuran sedang dipotong-potong.

"Bumbu-bumbu tersebut ditumis hingga matang dan mengeluarkan aroma wangi yang menggugah selera," katanya.

Selanjutnya, ikan dimasukkan sambil dibolak-balik. Setelah ikan dirasa sudah matang kemudian ditambahkan air dan campuran jeruk limau. Jika sudah matang, menu makanan berupa ikan kuah kuning siap disantap.

Masyarakat Maluku biasanya menyantap ikan kuah kuning dengan papeda atau nasi.

Ikan kuah kuning biasanya disuguhkan kepada tamu-tamu spesial yang datang ke Maluku.

Oleh karena itu, Murad mengharapkan lomba ini dilaksanakan setiap tahun sehingga ada momen untuk relaksasi.

"Momen yang paling bagus untuk berkumpul dengan seluruh forkopimda lengkap untuk terus membangun silaturahim menjaga dan membangun Maluku yang lebih baik," katanya.

Lomba memasak tersebut diikuti 11 peserta, sedangkan juara pertama Gubernur Maluku Murad Ismail, juara kedua Rektor Universitas Pattimura M. J. Saptenno, dan juara ketiga Ketua DPRD Provinsi Maluku Benhur G. Watubun.

Kegiatan tersebut juga dihadiri, antara lain Forkopimda Plus Provinsi Maluku, Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno, Sekretaris Daerah Maluku Sadali Ie, pimpinan OPD Provinsi Maluku, jajaran TNI dan Polri, instansi vertikal, para dewan juri.