Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, memanfaatkan momen lomba perahu layar "Darwin - Saumlaki yacht rally 2022" untuk mempromosikan pariwisata serta menarik para investor agar menanamkan modal usaha guna meningkatkan taraf perekonomian daerah.
"Tentu harapan kita semua kegiatan ini akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah, meningkatkan pembangunan daerah, dan mampu menyejahterakan masyarakat Tanimbar," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar Ruben Benharvioto Moriolkosu di Saumlaki, Jumat.
Disebutkan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan daerah serambi depan di Provinsi Maluku dan merupakan pintu masuk bagi wisatawan dari Australia yang menggunakan kapal pesiar maupun perahu layar (yacht). Atas dasar itulah, lanjutnya, the Darwin Sailing Club Inc (DSC) menyelenggarakan perlombaan perahu layar di Saumlaki.
Baca juga: Lomba perahu layar "Sail Darwin Saumlaki" kembali digelar
Ruben mengatakan melalui kegiatan tersebut pemerintah daerah lebih banyak mempromosikan budaya lokal serta memperkenalkan sejumlah destinasi wisata yang berada di Kepulauan Tanimbar.
Paket wisata yang ditawarkan bagi para "yachter" adalah mengajak mereka untuk mengunjungi lokasi wisata religi seperti Kristus Raja Semesta Alam di Findruar, mengunjungi desa wisata Tumbur, dan mengunjungi situs perahu batu di Desa Sangliat Dol, serta mengunjungi danau Moru di Lorulun.
Ruben menyatakan upaya ini dilakukan seiring dengan upaya pemerintah Indonesia yang terus memiliki target bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang harus dicapai setiap tahun.
"Untuk mencapai target tertinggi tentu bukan hal yang mudah bagi kita yang baru mulai bangkit dari keterpurukan dan ketinggalan pascapandemi COVID-19 yang telah meluluhlantakkan semua sektor, termasuk sektor pariwisata," ujar Ruben.
Baca juga: Maluku Tenggara sambut peserta "Rally Yacht" dengan tari tradisional Kei
Karena itu, Sekda berpesan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Tanimbar agar merawat dengan baik semua objek wisata yang memiliki keindahan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lain dan mengelolanya secara profesional.
Selain itu, kebersihan, keindahan dan keamanan hotel, penginapan dan losmen perlu dijaga. Begitu juga dengan restoran dan rumah makan perlu dijaga kebersihannya, sajian makanan dan minuman bagi tamu selama berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
"Selanjutnya, kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan. Pramusaji dan pemandu wisata perlu di latih secara profesional saat melayani tamu dengan berbahasa asing yang cakap dan berkarakter santun," katanya.
Ketua Panitia Pelaksana "Darwin - Saumlaki Yacht Race and Rally 2022" Lucille Panting menyatakan lomba perahu layar itu digelar karena sejumlah faktor, yaitu jarak Darwin ke Saumlaki yang dekat, daya tarik wisata alam, dan masyarakat yang ramah.
"Dari Darwin ke Saumlaki ini sangat dekat dan lebih mudah dijangkau oleh peserta Sail Darwin Saumlaki," kata Lucille.
Lucille menyebutkan pada tahun ini terjadi peningkatan partisipan dibandingkan tahun 2019 karena ada lebih dari 60 peserta yang terlibat dengan menggunakan 15 yacht. "Tahun 2019 itu hanya tujuh perahu layar, sementara tahun ini ada 15 perahu layar," kata Lucille.
Baca juga: Bupati Malra: Pantai Uf Dipersiapkan Sambut Yacht Dari Luar Negeri
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Tentu harapan kita semua kegiatan ini akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah, meningkatkan pembangunan daerah, dan mampu menyejahterakan masyarakat Tanimbar," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar Ruben Benharvioto Moriolkosu di Saumlaki, Jumat.
Disebutkan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan daerah serambi depan di Provinsi Maluku dan merupakan pintu masuk bagi wisatawan dari Australia yang menggunakan kapal pesiar maupun perahu layar (yacht). Atas dasar itulah, lanjutnya, the Darwin Sailing Club Inc (DSC) menyelenggarakan perlombaan perahu layar di Saumlaki.
Baca juga: Lomba perahu layar "Sail Darwin Saumlaki" kembali digelar
Ruben mengatakan melalui kegiatan tersebut pemerintah daerah lebih banyak mempromosikan budaya lokal serta memperkenalkan sejumlah destinasi wisata yang berada di Kepulauan Tanimbar.
Paket wisata yang ditawarkan bagi para "yachter" adalah mengajak mereka untuk mengunjungi lokasi wisata religi seperti Kristus Raja Semesta Alam di Findruar, mengunjungi desa wisata Tumbur, dan mengunjungi situs perahu batu di Desa Sangliat Dol, serta mengunjungi danau Moru di Lorulun.
Ruben menyatakan upaya ini dilakukan seiring dengan upaya pemerintah Indonesia yang terus memiliki target bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang harus dicapai setiap tahun.
"Untuk mencapai target tertinggi tentu bukan hal yang mudah bagi kita yang baru mulai bangkit dari keterpurukan dan ketinggalan pascapandemi COVID-19 yang telah meluluhlantakkan semua sektor, termasuk sektor pariwisata," ujar Ruben.
Baca juga: Maluku Tenggara sambut peserta "Rally Yacht" dengan tari tradisional Kei
Karena itu, Sekda berpesan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Tanimbar agar merawat dengan baik semua objek wisata yang memiliki keindahan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lain dan mengelolanya secara profesional.
Selain itu, kebersihan, keindahan dan keamanan hotel, penginapan dan losmen perlu dijaga. Begitu juga dengan restoran dan rumah makan perlu dijaga kebersihannya, sajian makanan dan minuman bagi tamu selama berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
"Selanjutnya, kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan. Pramusaji dan pemandu wisata perlu di latih secara profesional saat melayani tamu dengan berbahasa asing yang cakap dan berkarakter santun," katanya.
Ketua Panitia Pelaksana "Darwin - Saumlaki Yacht Race and Rally 2022" Lucille Panting menyatakan lomba perahu layar itu digelar karena sejumlah faktor, yaitu jarak Darwin ke Saumlaki yang dekat, daya tarik wisata alam, dan masyarakat yang ramah.
"Dari Darwin ke Saumlaki ini sangat dekat dan lebih mudah dijangkau oleh peserta Sail Darwin Saumlaki," kata Lucille.
Lucille menyebutkan pada tahun ini terjadi peningkatan partisipan dibandingkan tahun 2019 karena ada lebih dari 60 peserta yang terlibat dengan menggunakan 15 yacht. "Tahun 2019 itu hanya tujuh perahu layar, sementara tahun ini ada 15 perahu layar," kata Lucille.
Baca juga: Bupati Malra: Pantai Uf Dipersiapkan Sambut Yacht Dari Luar Negeri
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022