Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mendapat bantuan kapal bus air Roro melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) transportasi perairan tahun 2022, untuk meningkatkan konektivitas antar pulau di daerah terluar Provinsi Maluku itu.
"Bus Air Roro adalah bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah terutama daerah-daerah yang masuk dalam wilayah 3T atau Tertinggal, Terluar, dan Terpencil, seperti Pulau Kei Besar," kata Kepala Dinas Perhubungan Malra Jhon Nikson Hukubun kepada Antara di Langgur, Kamis.
Ia menjelaskan Malra mendapat DAK transportasi perairan tahun 2022 dengan alokasi untuk kapal Roro tersebut sebesar Rp10 miliar. Pelelangan akan selesai dikerjakan pada Desember 2022, ujarnya.
Baca juga: Persoalan ketersediaan BBM hambat kapal roro masuk Kabupaten Bursel
Selain tujuan utama untuk mendukung konektivitas, lanjutnya, kapal Roro ini juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun sektor pariwisata di Malra.
Terkait kapasitas, Nikson menyebut kapal itu tersedia 30 tempat duduk dan dapat menampung 10 kendaraan roda dua. Panjang kapal mencapai 13 meter, lebar delapan meter, serta jarak yang dapat ditempuh berkisar 7 hingga 8 mil laut.
"Dengan kapasitas dan jarak yang ditempuh maka sesuai rencana dapat melayani pulang pergi pelabuhan baik yang ada di Kecil maupun Kei Besar," katanya.
Ia mengatakan untuk jangka panjang kapal itu didorong untuk sektor pariwisata, misalnya tur ke pulau-pulau yang ada destinasi wisata seperti Pasir Timbul di Ngurtavur dan sekitarnya.
Ia menambahkan, untuk mengoperasikan kapal tersebut akan ada nota kesepahaman antara Pemda Malra dan ASDP. Tujuannya agar pelayaran dapat berjalan dengan baik dari segi pelayanan maupun keamanan, dan keselamatan berlayar, serta perawatannya.
Baca juga: Maluku dapat satu Kapal penyeberangan Roro kapasitas 1.500 GT
Nikson menyampaikan, target besar pembangunan perhubungan di Malra ini tentu akan semakin tinggi dengan pergerakan orang dan barang ke depan. Saat ini Dirjen Perhubungan sedang melaksanakan studi kelayakan untuk pengembangan satu pelabuhan di Banda Eli Kei Besar Utara Timur.
"Harapan besarnya, jika dengan dibukanya satu pelabuhan di kawasan tersebut, maka akan ada pengembangan alat transportasi yang lebih serius, misalnya masyarakat mulai dilayani dengan sarana transportasi yang besar seperti kapal cepat, fery atau lainnya," kata Nikson.
Baca juga: Pemkab Malra suguhkan banyak lomba di Festival Pesona Meti Kei 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Bus Air Roro adalah bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah terutama daerah-daerah yang masuk dalam wilayah 3T atau Tertinggal, Terluar, dan Terpencil, seperti Pulau Kei Besar," kata Kepala Dinas Perhubungan Malra Jhon Nikson Hukubun kepada Antara di Langgur, Kamis.
Ia menjelaskan Malra mendapat DAK transportasi perairan tahun 2022 dengan alokasi untuk kapal Roro tersebut sebesar Rp10 miliar. Pelelangan akan selesai dikerjakan pada Desember 2022, ujarnya.
Baca juga: Persoalan ketersediaan BBM hambat kapal roro masuk Kabupaten Bursel
Selain tujuan utama untuk mendukung konektivitas, lanjutnya, kapal Roro ini juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat maupun sektor pariwisata di Malra.
Terkait kapasitas, Nikson menyebut kapal itu tersedia 30 tempat duduk dan dapat menampung 10 kendaraan roda dua. Panjang kapal mencapai 13 meter, lebar delapan meter, serta jarak yang dapat ditempuh berkisar 7 hingga 8 mil laut.
"Dengan kapasitas dan jarak yang ditempuh maka sesuai rencana dapat melayani pulang pergi pelabuhan baik yang ada di Kecil maupun Kei Besar," katanya.
Ia mengatakan untuk jangka panjang kapal itu didorong untuk sektor pariwisata, misalnya tur ke pulau-pulau yang ada destinasi wisata seperti Pasir Timbul di Ngurtavur dan sekitarnya.
Ia menambahkan, untuk mengoperasikan kapal tersebut akan ada nota kesepahaman antara Pemda Malra dan ASDP. Tujuannya agar pelayaran dapat berjalan dengan baik dari segi pelayanan maupun keamanan, dan keselamatan berlayar, serta perawatannya.
Baca juga: Maluku dapat satu Kapal penyeberangan Roro kapasitas 1.500 GT
Nikson menyampaikan, target besar pembangunan perhubungan di Malra ini tentu akan semakin tinggi dengan pergerakan orang dan barang ke depan. Saat ini Dirjen Perhubungan sedang melaksanakan studi kelayakan untuk pengembangan satu pelabuhan di Banda Eli Kei Besar Utara Timur.
"Harapan besarnya, jika dengan dibukanya satu pelabuhan di kawasan tersebut, maka akan ada pengembangan alat transportasi yang lebih serius, misalnya masyarakat mulai dilayani dengan sarana transportasi yang besar seperti kapal cepat, fery atau lainnya," kata Nikson.
Baca juga: Pemkab Malra suguhkan banyak lomba di Festival Pesona Meti Kei 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022