Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, menyerukan warga Maluku untuk bangkit melawan isu provokatif yang masih marak pascakonflik antarwarga di Ambon pada Minggu (11/9) siang.
Seruan Gubernur Ralahalu itu disosialisakan melalui operator Telkomsel ke nomor telpon seluler pelanggan.
Gubernur juga menyerukan warganya agar melawan tindakan kekerasan bertentangan dengan hukum, apalagi isu provokatif maupun tindakan kekerasan itu ingin menghancurkan hidup badusara (saudara - red) di Maluku.
"Hentikan ketegangan yang mengarah ke pertikaian antarkelompok karena hanya penderitaan berkepanjangan akan dirasakan sebagaimana konflik sosial pada 1999," tegasnya.
Gubernur menandaskan ketegangan yang terjadi janganlah diarahkan ke persoalan agama.
"Ini sebenarnya masalah hukum, dan aparat keamanan akan menuntaskannya," ujarnya.
Menurut Guberbur, aparat keamanan telah diarahkan untuk mengusut tuntas penyebab kematian salah seorang warga kelurahan Waihaong yang berprofesi sebagai tukang ojek.
"Usut dan tangkap siapa pun oknum pelaku, selanjutnya diproses hukum dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya karena perbuatan tersebut mengakibatkan warga kota Ambon dan sekitarnya serta Maluku secara umum menderita," kata Gubernur.
Gubernur juga menyesalkan ketegangan yang terjadi mengakibatkan timbulnya korban, yang terpaksa dirawat di rumah sakit, dan kerusakan kendaraan bermotor maupun rumah yang terbakar.
"Mari kita belajar dari konflik sosial yang terjadi 1999 lalu agar tidak terulang lagi karena hanya penderitaan berkepanjangan dirasakan masyarakat. Bahkan, butuh anggaran sangat besar untuk membangun kembali berbagai faslitas umum, sosial, dan permukiman warga," ujar Gubernur.
Murni Kecelakaan
Sementara itu, Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan menegaskan, kematian Darmin Saiman yang menjadi pemicu bentrokan antar warga di kota Ambon adalah murni kecelakaan lalu lintas tunggal.
"Darmin yang berprofesi sebagai tukang ojek ini mengalami laka lantas tunggal di kawasan Gunung Nona pada Sabtu malam (10/9) dan sempat dievakuasi warga setempat ke Rumah Sakit namun dalam perjalanan meninggal dunia. Tapi sayangnya insiden ini dihembuskan oknum-oknum tertentu kalau korban tewas karena dianiaya," tandasnya.
Kapolda Gunawan menyatakan, polisi juga tetap melakukan pengusutan hingga tuntas terhadap setiap oknum pelaku yang sengaja menyebarkan isu negatif terkait kematian Darmin yang berbuntut bentrok antarwarga serta diwarnai aksi pembakaran mobil, sepeda motor dan rumah penduduk.
Ia juga mengakui bentrokan terjadi karena minimnya aparat kepolisian, karena sebagian sedang ditugaskan melakukan pengamanan di Pulau Saparua, kabupaten Maluku Tengah untuk mencegah pertikaian warga Portho-Haria serta tugas pengamanan pelantikan Bupati Seram Bagian Barat (SBB) di Pulau Seram.
Situasi keamanan bisa dikendalikan setelah Polda Maluku mendapat dukungan pengamanan dari pasukan Yonif 733/Reiders dan bantuan masing-masing 200 personel Brimob asal Polda Sulawesi Selatan dan Jatim yang di-BKO (Bawah Kendali Operasi) ke Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
Seruan Gubernur Ralahalu itu disosialisakan melalui operator Telkomsel ke nomor telpon seluler pelanggan.
Gubernur juga menyerukan warganya agar melawan tindakan kekerasan bertentangan dengan hukum, apalagi isu provokatif maupun tindakan kekerasan itu ingin menghancurkan hidup badusara (saudara - red) di Maluku.
"Hentikan ketegangan yang mengarah ke pertikaian antarkelompok karena hanya penderitaan berkepanjangan akan dirasakan sebagaimana konflik sosial pada 1999," tegasnya.
Gubernur menandaskan ketegangan yang terjadi janganlah diarahkan ke persoalan agama.
"Ini sebenarnya masalah hukum, dan aparat keamanan akan menuntaskannya," ujarnya.
Menurut Guberbur, aparat keamanan telah diarahkan untuk mengusut tuntas penyebab kematian salah seorang warga kelurahan Waihaong yang berprofesi sebagai tukang ojek.
"Usut dan tangkap siapa pun oknum pelaku, selanjutnya diproses hukum dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya karena perbuatan tersebut mengakibatkan warga kota Ambon dan sekitarnya serta Maluku secara umum menderita," kata Gubernur.
Gubernur juga menyesalkan ketegangan yang terjadi mengakibatkan timbulnya korban, yang terpaksa dirawat di rumah sakit, dan kerusakan kendaraan bermotor maupun rumah yang terbakar.
"Mari kita belajar dari konflik sosial yang terjadi 1999 lalu agar tidak terulang lagi karena hanya penderitaan berkepanjangan dirasakan masyarakat. Bahkan, butuh anggaran sangat besar untuk membangun kembali berbagai faslitas umum, sosial, dan permukiman warga," ujar Gubernur.
Murni Kecelakaan
Sementara itu, Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan menegaskan, kematian Darmin Saiman yang menjadi pemicu bentrokan antar warga di kota Ambon adalah murni kecelakaan lalu lintas tunggal.
"Darmin yang berprofesi sebagai tukang ojek ini mengalami laka lantas tunggal di kawasan Gunung Nona pada Sabtu malam (10/9) dan sempat dievakuasi warga setempat ke Rumah Sakit namun dalam perjalanan meninggal dunia. Tapi sayangnya insiden ini dihembuskan oknum-oknum tertentu kalau korban tewas karena dianiaya," tandasnya.
Kapolda Gunawan menyatakan, polisi juga tetap melakukan pengusutan hingga tuntas terhadap setiap oknum pelaku yang sengaja menyebarkan isu negatif terkait kematian Darmin yang berbuntut bentrok antarwarga serta diwarnai aksi pembakaran mobil, sepeda motor dan rumah penduduk.
Ia juga mengakui bentrokan terjadi karena minimnya aparat kepolisian, karena sebagian sedang ditugaskan melakukan pengamanan di Pulau Saparua, kabupaten Maluku Tengah untuk mencegah pertikaian warga Portho-Haria serta tugas pengamanan pelantikan Bupati Seram Bagian Barat (SBB) di Pulau Seram.
Situasi keamanan bisa dikendalikan setelah Polda Maluku mendapat dukungan pengamanan dari pasukan Yonif 733/Reiders dan bantuan masing-masing 200 personel Brimob asal Polda Sulawesi Selatan dan Jatim yang di-BKO (Bawah Kendali Operasi) ke Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011