Ambon (Antara Maluku) - Kepolisian Daerah Maluku telah menyiagakan aparatnya guna mengantisipasi aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat pada Selasa 27 Maret menentang rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak.
Pantauan ANTARA di Ambon, Senin malam, kepolisian sudah mempersiapkan anggotanya meski situasi kamtibmas sehari menjelang aksi demo besar-besaran tetap kondusif dan aktivitas masyarakat berjalan normal.
"Status siaga II ini sudah ditegaskan Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan dalam apel pagi tadi di Mapolda," ujar sejumlah anggota Polda.
Berbagai tempat dan objek vital akan menjadi perhatian polisi maupun TNI untuk melakukan pengamanan mulai Selasa (27/3).
Sejumlah masyarakat yang dimintai tanggapannya terkait rencana aksi demo menolak kenaikan harga BBM ini juga berharap tidak terjadi tindakan-tindakan yang mengarah pada kekerasan.
"Kami memang mendukung aksi mahasiswa yang melakukan demonstrasi namun kegiatan seperti ini janganlah mengarah kepada tindakan yang kurang simpatik," kata Ny. Metha (40), warga Kota Ambon.
Apalagi tindakan tidak terpuji sudah menodai aksi sebelumnya dengan pemukulan pendemo terhadap Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Soeharwiyono beberapa hari lalu di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Maluku.
"Saya harus menjaga anak saya yang masih duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD) sambil memantau perkembangan situasi, dan sepanjang aksi demo berlangsung tertib dan tidak menimbulkan gejolak, anak saya tetap ikut pelajaran di sekolah sampai selesai," ujar Rosny, warga kota lainnya.
Sejak rencana kenaikan BBM antara Rp500-Rp1.500 per liter ini digulirkan, aktivitas demonstrasi berbagai elemen mahasiswa di Kota Ambon mulai marak terjadi, seperti dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pattimura (Unpatti), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat IAIN Ambon serta Forum Peduli Masyarakat Maluku.
Lokasi strategis yang selalu menjadi sasaran aksi unjuk rasa adalah Kantor Gubernur dan Kantor DPRD Maluku, kantor PLN dan tempat-tempat vital lainnya termasuk jalan raya yang akan berdampak pada gangguan arus lalu lintas.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Pantauan ANTARA di Ambon, Senin malam, kepolisian sudah mempersiapkan anggotanya meski situasi kamtibmas sehari menjelang aksi demo besar-besaran tetap kondusif dan aktivitas masyarakat berjalan normal.
"Status siaga II ini sudah ditegaskan Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan dalam apel pagi tadi di Mapolda," ujar sejumlah anggota Polda.
Berbagai tempat dan objek vital akan menjadi perhatian polisi maupun TNI untuk melakukan pengamanan mulai Selasa (27/3).
Sejumlah masyarakat yang dimintai tanggapannya terkait rencana aksi demo menolak kenaikan harga BBM ini juga berharap tidak terjadi tindakan-tindakan yang mengarah pada kekerasan.
"Kami memang mendukung aksi mahasiswa yang melakukan demonstrasi namun kegiatan seperti ini janganlah mengarah kepada tindakan yang kurang simpatik," kata Ny. Metha (40), warga Kota Ambon.
Apalagi tindakan tidak terpuji sudah menodai aksi sebelumnya dengan pemukulan pendemo terhadap Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Soeharwiyono beberapa hari lalu di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Maluku.
"Saya harus menjaga anak saya yang masih duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD) sambil memantau perkembangan situasi, dan sepanjang aksi demo berlangsung tertib dan tidak menimbulkan gejolak, anak saya tetap ikut pelajaran di sekolah sampai selesai," ujar Rosny, warga kota lainnya.
Sejak rencana kenaikan BBM antara Rp500-Rp1.500 per liter ini digulirkan, aktivitas demonstrasi berbagai elemen mahasiswa di Kota Ambon mulai marak terjadi, seperti dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pattimura (Unpatti), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim (KAMMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat IAIN Ambon serta Forum Peduli Masyarakat Maluku.
Lokasi strategis yang selalu menjadi sasaran aksi unjuk rasa adalah Kantor Gubernur dan Kantor DPRD Maluku, kantor PLN dan tempat-tempat vital lainnya termasuk jalan raya yang akan berdampak pada gangguan arus lalu lintas.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012