Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Maluku Tengah, menyiapkan sebanyak 80 ton bahan pokok yang siap didistribusikan ke Kecamatan Tehoru-Telutih untuk menjawab kebutuhan masyarakat selama proses pembangunan Jembatan Wae Kawanua.
"Bahan pokok itu antara lain, beras, gula, terigu, minyak goreng dan lain sebagainya yang siap diangkut ke Masohi, Maluku tengah untuk dibawa ke Tehoru-Telutih," ujar Plh. Kepala Disperindag Malteng, Dedi Latuconsina saat dihubungi dari Ambon, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan pihak terkait bersama pemangku kepentingan saat rapat koordinasi agar penyaluran sembako cepat sampai ke tujuan.
"Sudah kami sampaikan juga saat rapat bersama Dishub, Camat Telutih dan pihak otoritas pelabuhan Amahai dan KPLP Ambon untuk bicarakan soal transportasi penyeberangan," kata dia.
Ia melanjutkan, berdasarkan arahan Kepala Dinas, nantinya harga bahan pokok yang dikirimkan itu harus terjangkau sebagaimana mestinya.
"Sesuai arahan, harga bahan pokok ini harus tetap sama seperti biasa," ujar Dedi.
Selanjutnya Dedi mengatakan bahwa Dinas Perhubungan Malteng saat ini sedang berkoordinasi dengan penyedia kapal untuk penyaluran bahan pokok tersebut.
"Dinas perhubungan juga sudah melakukan koordinasi dengan pemilik kapal dan sudah mendapat titik temu, kapal segera beroperasi namun masih menunggu cuaca yang masih ekstrem di wilayah selatan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejak jembatan Wae Kawanua roboh dan hanyut, distribusi sembako dengan tujuan sebagian desa di wilayah Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Telutih juga Kecamatan Siwalalat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terhenti.
Tak hanya itu hasil produksi perkebunan seperti cengkih, pala dan kopra milik para pelaku usaha juga tidak bisa distribusi ke Kota Masohi ataupun ke Ambon lantaran harus menggunakan mobil dump truk.
Warga dari empat kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur pun masih mengandalkan perahu bermesin ketinting maupun speedboat untuk menyeberang pasca ambruknya dua bentangan jembatan Wae Kawanua.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Bahan pokok itu antara lain, beras, gula, terigu, minyak goreng dan lain sebagainya yang siap diangkut ke Masohi, Maluku tengah untuk dibawa ke Tehoru-Telutih," ujar Plh. Kepala Disperindag Malteng, Dedi Latuconsina saat dihubungi dari Ambon, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan pihak terkait bersama pemangku kepentingan saat rapat koordinasi agar penyaluran sembako cepat sampai ke tujuan.
"Sudah kami sampaikan juga saat rapat bersama Dishub, Camat Telutih dan pihak otoritas pelabuhan Amahai dan KPLP Ambon untuk bicarakan soal transportasi penyeberangan," kata dia.
Ia melanjutkan, berdasarkan arahan Kepala Dinas, nantinya harga bahan pokok yang dikirimkan itu harus terjangkau sebagaimana mestinya.
"Sesuai arahan, harga bahan pokok ini harus tetap sama seperti biasa," ujar Dedi.
Selanjutnya Dedi mengatakan bahwa Dinas Perhubungan Malteng saat ini sedang berkoordinasi dengan penyedia kapal untuk penyaluran bahan pokok tersebut.
"Dinas perhubungan juga sudah melakukan koordinasi dengan pemilik kapal dan sudah mendapat titik temu, kapal segera beroperasi namun masih menunggu cuaca yang masih ekstrem di wilayah selatan," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejak jembatan Wae Kawanua roboh dan hanyut, distribusi sembako dengan tujuan sebagian desa di wilayah Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Telutih juga Kecamatan Siwalalat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terhenti.
Tak hanya itu hasil produksi perkebunan seperti cengkih, pala dan kopra milik para pelaku usaha juga tidak bisa distribusi ke Kota Masohi ataupun ke Ambon lantaran harus menggunakan mobil dump truk.
Warga dari empat kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur pun masih mengandalkan perahu bermesin ketinting maupun speedboat untuk menyeberang pasca ambruknya dua bentangan jembatan Wae Kawanua.
Editor : Daniel
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023