Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengemukakan bahwa keluarga menjadi benteng utama untuk program percepatan pencegahan stunting sehingga mereka harus menjadi penggerak untuk upaya tersebut.
"Keluarga harus dijadikan motor pendorong bagi percepatan pencegahan stunting di Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie di Ambon, Senin.
Dia mengatakan hal itu dalam acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 sekaligus promosi Generasi Berencana (Genre) Provinsi Maluku Tahun 2023.
Menurut dia, peringatan Harganas ke-30 tingkat Provinsi Maluku dengan tema secara nasional, "Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju" juga diharapkan menjadi ruang untuk memperkuat langkah dalam mencegah dan menuntaskan permasalahan stunting di Indonesia, khususnya di Maluku.
“Untuk itu saya mengimbau kepada semua pihak yang terkait untuk terus mengoptimalkan peran keluarga dalam mempersiapkan generasi cerdas dan sehat, guna memutuskan rantai stunting di daerah ini," kata dia.
Menurutnya, dalam upaya menjaga masa depan generasi muda Indonesia, khususnya di Maluku, diperlukan program-program yang melibatkan para remaja, seperti Generasi Berencana (Genre), yang mampu mengarahkan remaja dapat merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik dan benar.
“Karena hanya sedikit remaja yang mendapatkan informasi yang cukup mengenai pernikahan, baik dari keluarga maupun lingkungan pergaulan mereka," tuturnya.
Ia mengatakan bagi keluarga yang memiliki anak dan remaja keluarga, khususnya remaja putri, agar dipastikan mendapat asupan gizi yang baik serta memiliki pergaulan hidup yang sehat.
“Jadilah generasi masa depan Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, damai dalam interaksi sosial, sehat dan unggul,” katanya.
Dalam melaksanakan beberapa program penurunan stunting dan program generasi berencana, kata Sekda, perlu kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, pihak swasta, Tim Penggerak PKK, dan organisasi kemasyarakatan lainnya, sehingga kualitas sumber daya manusia berdampak pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan di Provinsi Maluku.
Turut hadir pada kesempatan itu, Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Ketua TP PKK yang juga sekaligus Duta Genre Kota Ambon Lissa Wattimena, pimpinan OPD Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon.
Selain itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dan jajaran, Kakanwil Kementerian, pimpinan perguruan tinggi se-Maluku, pimpinan instansi vertikal, BUMN, BUMD, pimpinan organisasi perempuan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, Duta Genre, serta dihadiri secara virtual oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Keluarga harus dijadikan motor pendorong bagi percepatan pencegahan stunting di Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie di Ambon, Senin.
Dia mengatakan hal itu dalam acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 sekaligus promosi Generasi Berencana (Genre) Provinsi Maluku Tahun 2023.
Menurut dia, peringatan Harganas ke-30 tingkat Provinsi Maluku dengan tema secara nasional, "Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju" juga diharapkan menjadi ruang untuk memperkuat langkah dalam mencegah dan menuntaskan permasalahan stunting di Indonesia, khususnya di Maluku.
“Untuk itu saya mengimbau kepada semua pihak yang terkait untuk terus mengoptimalkan peran keluarga dalam mempersiapkan generasi cerdas dan sehat, guna memutuskan rantai stunting di daerah ini," kata dia.
Menurutnya, dalam upaya menjaga masa depan generasi muda Indonesia, khususnya di Maluku, diperlukan program-program yang melibatkan para remaja, seperti Generasi Berencana (Genre), yang mampu mengarahkan remaja dapat merencanakan kehidupan berkeluarga yang baik dan benar.
“Karena hanya sedikit remaja yang mendapatkan informasi yang cukup mengenai pernikahan, baik dari keluarga maupun lingkungan pergaulan mereka," tuturnya.
Ia mengatakan bagi keluarga yang memiliki anak dan remaja keluarga, khususnya remaja putri, agar dipastikan mendapat asupan gizi yang baik serta memiliki pergaulan hidup yang sehat.
“Jadilah generasi masa depan Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, damai dalam interaksi sosial, sehat dan unggul,” katanya.
Dalam melaksanakan beberapa program penurunan stunting dan program generasi berencana, kata Sekda, perlu kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, pihak swasta, Tim Penggerak PKK, dan organisasi kemasyarakatan lainnya, sehingga kualitas sumber daya manusia berdampak pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan di Provinsi Maluku.
Turut hadir pada kesempatan itu, Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Ketua TP PKK yang juga sekaligus Duta Genre Kota Ambon Lissa Wattimena, pimpinan OPD Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon.
Selain itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dan jajaran, Kakanwil Kementerian, pimpinan perguruan tinggi se-Maluku, pimpinan instansi vertikal, BUMN, BUMD, pimpinan organisasi perempuan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, Duta Genre, serta dihadiri secara virtual oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023