Ambon (Antara Maluku) - Dinas Pertanian Maluku menyiapkan sedikitnya 2.000 vaksin untuk mengantisipasi penularan penyakit rabies di Pulau Ambon, Pulau Haruku, Pulau Saparua, dan Pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah.
"Kegiatan itu dijadwalkan pada pekan kedua April 2012," kata Kepala Dinas Pertanian Maluku, Syuryadi Sabirin, di Ambon, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa daerah tersebut merupakan endemis penyakit rabies sehingga pihaknya harus mengantisipasinya menjelang penyelenggaraan MTQ XXIV tingkat nasional di Ambon, 9--19 Juni 2012.
Pertimbangan lain, kata dia, angka kasus gigitan anjing di Ambon dan sejumlah daerah sekitarnya semakin meningkat, baik pada tahun 2010 maupun 2011.
"Maluku saat ini termasuk salah satu daerah endemis penularan penyakit rabies sehingga harus ada upaya antisipasi agar menjamin keselamatan kafilah MTQ dan warga setempat," ujar Syuryadi.
Penyakit rabies kali pertama ditemukan di kota Ambon ketika terjadi kasus gigitan anjing yang dilaporkan oleh petugas Puskesmas Lateri, Kecamatan Baguala dan Urimesing, Kecamatan Nusaniwe pada tanggal 28 Agustus 2008.
Daerah lainnya di Maluku yang tertular penyakit rabies adalah Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Maluku Tenggara Barat, dan terakhir Maluku Barat Daya dengan 17 kasus gigitan anjing, seorang di antaranya meninggal dunia pada bulan Januari 2012.
Para ketua rukun tetangga (RT) di kota Ambon telah mendata jumlah anjing yang dipelihara warga di Ibu Kota Provinsi Maluku untuk divaksin, katanya.
Ketua RT01/RW01 Desa Passo, Hengky Tuanubun, di Ambon, Kamis, mengatakan bahwa pendataan anjing berdasarkan arahan dari kepala desa setempat, Marthen Sarimanella, agar divaksin menjelang perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV.
"Jadi, anjing para warga didata, selanjutnya dilaporkan ke kantor Desa Passo guna diteruskan ke Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Pemkot Ambon untuk dilaksanakan vaksinasi secara bersamaan pada pekan kedua April 2012," ujarnya.
Dikatakan Kepala Desa Passo, Marthen Sarimanella, pendataan yang dilakukan 63 Ketua RT di 13 RW telah dilakukan sejak Februari 2012.
Pendataan tersebut menindaklanjuti pertemuan 50 kepala desa dan lurah di kota Ambon dengan sekretaris kota setempat, Tonny Latuheru, Kadis Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan pemkot setempat, John Tupan dan Kadis Pertanian Maluku, Syuryadi Sabirin, pada pekan pertama Maret 2012.
"Jujur, anjing di Desa Passo tergolong tinggi dan sering juga terjadi kasus gigitan sehingga merupakan daerah dipriortaskan untuk kegiatan vaksinasi nantinya," kata Sarimanella menandaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Kegiatan itu dijadwalkan pada pekan kedua April 2012," kata Kepala Dinas Pertanian Maluku, Syuryadi Sabirin, di Ambon, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa daerah tersebut merupakan endemis penyakit rabies sehingga pihaknya harus mengantisipasinya menjelang penyelenggaraan MTQ XXIV tingkat nasional di Ambon, 9--19 Juni 2012.
Pertimbangan lain, kata dia, angka kasus gigitan anjing di Ambon dan sejumlah daerah sekitarnya semakin meningkat, baik pada tahun 2010 maupun 2011.
"Maluku saat ini termasuk salah satu daerah endemis penularan penyakit rabies sehingga harus ada upaya antisipasi agar menjamin keselamatan kafilah MTQ dan warga setempat," ujar Syuryadi.
Penyakit rabies kali pertama ditemukan di kota Ambon ketika terjadi kasus gigitan anjing yang dilaporkan oleh petugas Puskesmas Lateri, Kecamatan Baguala dan Urimesing, Kecamatan Nusaniwe pada tanggal 28 Agustus 2008.
Daerah lainnya di Maluku yang tertular penyakit rabies adalah Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Maluku Tenggara Barat, dan terakhir Maluku Barat Daya dengan 17 kasus gigitan anjing, seorang di antaranya meninggal dunia pada bulan Januari 2012.
Para ketua rukun tetangga (RT) di kota Ambon telah mendata jumlah anjing yang dipelihara warga di Ibu Kota Provinsi Maluku untuk divaksin, katanya.
Ketua RT01/RW01 Desa Passo, Hengky Tuanubun, di Ambon, Kamis, mengatakan bahwa pendataan anjing berdasarkan arahan dari kepala desa setempat, Marthen Sarimanella, agar divaksin menjelang perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV.
"Jadi, anjing para warga didata, selanjutnya dilaporkan ke kantor Desa Passo guna diteruskan ke Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Pemkot Ambon untuk dilaksanakan vaksinasi secara bersamaan pada pekan kedua April 2012," ujarnya.
Dikatakan Kepala Desa Passo, Marthen Sarimanella, pendataan yang dilakukan 63 Ketua RT di 13 RW telah dilakukan sejak Februari 2012.
Pendataan tersebut menindaklanjuti pertemuan 50 kepala desa dan lurah di kota Ambon dengan sekretaris kota setempat, Tonny Latuheru, Kadis Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan pemkot setempat, John Tupan dan Kadis Pertanian Maluku, Syuryadi Sabirin, pada pekan pertama Maret 2012.
"Jujur, anjing di Desa Passo tergolong tinggi dan sering juga terjadi kasus gigitan sehingga merupakan daerah dipriortaskan untuk kegiatan vaksinasi nantinya," kata Sarimanella menandaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012