Ambon (Antara Maluku) - Balai Sungai Wilayah Maluku telah menyalurkan bantuan berupa 1.000 unit "bronjong" kepada masyarakat di berbagai titik lokasi bencana banjir untuk melakukan penanganan banjir secara darurat.

"Bantuan lain yang telah diberikan berupa 9.000 karung plastik kepada warga korban di bantaran sungai untuk menanggulangi banjir akibat banyak talud yang roboh pada tanggal 1 Agustus 2012," kata staf Balai Sungai Provinsi Maluku, Din Tuasikal di Ambon, Kamis.

Penjelasan Tuasikal disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Dinas PU Maluku dan Balai Jembatan dengan Komisi C DPRD Maluku yang dipimpin ketua komisi, Ever Kermite.

Langkah penanganan darurat lain yang sudah dilakukan adalah menurunkan alat berat seperti traktor atau eksavator guna melakukan pengerukan sedimentasi sungai di Pulau Ambon.

Din Tuasikal mengatakan, akrtivitas pengerukan di Pulau Ambon ini seperti sungai Waitomu yang mengalir dari kawasan Skip, Kadewatan, Tanah Tinggi dan bermuara di pantai Mardika.

"Alur sungai Waitomu sendiri telah mengakibatkan ratusan rumah warga terendam banjir setinggi leher orang dewasa dan menyebabkan ratusan warga sipil maupun anggota TNI-AD yang mendiami asrama militer Skip mengungsi pada awal Agustus lalu," katanya.

Kegiatan serupa juga dilakukan pada lokasi bencana banjir di Sungai Wairihu Galala, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon) yang merendam dan merusak ratusan rumah warga sehingga 500 jiwa terpaksa bertahan di lokasi pengungsian SMP Negeri 3 Galala pada tanggal 1 Agustus kemarin.

Sungai lain di Pulau Ambon yang telah dilakukan pengerukan oleh balai adalah sungai Waihatu, sungai Waelawa dan sungai Liliboy.

"Dari hasil pendataan sementara yang kami lakukan, terdapat 49 titik alur sungai di Pulau Ambon, Pulau Buru dan Pulau Seram yang akan dilakukan pembersihan sedimentasi sungai secara tanggap darurat," katanya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012