Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta seluruh peserta pemilu untuk membersihkan seluruh Alat Peraga Kampanye (APK) yang telah terpasang selama pelaksanaan kampanye berlangsung secara mandiri.
Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu RI, Lolly Suhenty dihubungi di Ternate, Minggu mengatakan, masa kampanye peserta Pemilu 2024 berakhir pada Sabtu (10/2) seluruh peserta pemilu diminta membersihkan seluruh APK secara mandiri.
"Kami harapkan agar peserta pemilu partai politik berinisiatif menertibkan APK secara mandiri, karena memasuki masa tenang," ujarnya
Mengacu pada data kerawanan pemilu yang dikeluarkan oleh Bawaslu RI, Maluku Utara masuk kategori rawan tinggi, sehingga pihaknya mengecek secara langsung kesiapan siaga jajaran Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota untuk mengantisipasi.
Selain itu, dirinya juga meminta jajarannya hingga di tingkat bawah intensif melakukan pengawalan, terutama dalam pendistribusia logistik pemilu ke berbagai daerah yang minim infrastruktur di Kawasan Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Provinsi Malut Rusli mengatakan, Bawaslu melakukan pengawasan dan pengawalan, terutama saat pendistribusian logistik pemilu di daerah setempat yang masuk Kawasan 3T.
"Kami telah identifikasi daerah rawan pemilu mulai dari lokasi TPS yang secara geografis berada di Kawasan 3T dan infrastruktur yang minim seperti fasilitas listrik dan internet ," kata Rusli.
Sehingga, untuk Form C1 dilakukan penggandaan secara manual, yakni melalui teknologi sirekap yang akan dikirim data hasil penghitungannya ke saksi maupun pengawas yang berada di tingkat TPS.
Menurut dia , pengawasan satu TPS ditempatkan satu orang petugas, sehingga bisa menekan angka kecurangan yang dilakukan oknum-oknum tertentu.
Menurut Rusli, politik uang dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Malut berada pada posisi pertama paling rawan, sehingga data ini menjadi dasar terutama Bawaslu Malut untuk perkuat langkah-langkah preventif, koordinasi bersama penyelenggara pemilu, imbauan dan sosialisasi ke peserta pemilu mulai dari tahapan kampanye hingga pungut hitung.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu RI, Lolly Suhenty dihubungi di Ternate, Minggu mengatakan, masa kampanye peserta Pemilu 2024 berakhir pada Sabtu (10/2) seluruh peserta pemilu diminta membersihkan seluruh APK secara mandiri.
"Kami harapkan agar peserta pemilu partai politik berinisiatif menertibkan APK secara mandiri, karena memasuki masa tenang," ujarnya
Mengacu pada data kerawanan pemilu yang dikeluarkan oleh Bawaslu RI, Maluku Utara masuk kategori rawan tinggi, sehingga pihaknya mengecek secara langsung kesiapan siaga jajaran Bawaslu provinsi dan kabupaten/kota untuk mengantisipasi.
Selain itu, dirinya juga meminta jajarannya hingga di tingkat bawah intensif melakukan pengawalan, terutama dalam pendistribusia logistik pemilu ke berbagai daerah yang minim infrastruktur di Kawasan Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Provinsi Malut Rusli mengatakan, Bawaslu melakukan pengawasan dan pengawalan, terutama saat pendistribusian logistik pemilu di daerah setempat yang masuk Kawasan 3T.
"Kami telah identifikasi daerah rawan pemilu mulai dari lokasi TPS yang secara geografis berada di Kawasan 3T dan infrastruktur yang minim seperti fasilitas listrik dan internet ," kata Rusli.
Sehingga, untuk Form C1 dilakukan penggandaan secara manual, yakni melalui teknologi sirekap yang akan dikirim data hasil penghitungannya ke saksi maupun pengawas yang berada di tingkat TPS.
Menurut dia , pengawasan satu TPS ditempatkan satu orang petugas, sehingga bisa menekan angka kecurangan yang dilakukan oknum-oknum tertentu.
Menurut Rusli, politik uang dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Malut berada pada posisi pertama paling rawan, sehingga data ini menjadi dasar terutama Bawaslu Malut untuk perkuat langkah-langkah preventif, koordinasi bersama penyelenggara pemilu, imbauan dan sosialisasi ke peserta pemilu mulai dari tahapan kampanye hingga pungut hitung.
Editor : Ikhwan Wahyudi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024