Ambon (Antara Maluku) - Warga desa Wakal, pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu, melaksanakan shalat Id 1434 Hijriah merayakan kemenangan setelah sebulan menunaikan ibadah puasa.
Shalat Id yang dipusatkan di Masjid Nurul Awal dengan imam Taher Samal dan Chatib Ahmad Lewaru dihadiri lebih dari 2.000 warga.
Membludaknya jemaah sehingga pengelola Masjid Nurul Awal membuka tenda. Apalagi masih berlangsung hujan yang di pulau Ambon musimnya sejak 1 Mei diprakirakan hingga September 2013.
Ungkapan sukacita dilafalkan peserta shalat Id karena diridhoi Allah SWT sehingga kewajiban menunaikan ibadah puasa berlangsung aman, lancar dan sukses.
Warga desa Wakal juga mensyukuri kasih Allah sehingga sejak musim hujan pada 1 Mei 2013 tidak terjadi bencana alam di sana.
"Kami merayakan Idul Fitri 1434 Hijriah dengan keprihatinan lebih dari 5.000 warga desa Negeri Lima terpaksa merayakan kemenangan sebulan menunaikan Ibadah Puasa dengan berada di tenda-tenda penampungan pengungsi," ujar salah seorang tokoh masyarakat Wakal, Najir Samal.
Warga Wakal prihatin karena Negeri Lima sebagai desa tetangga di Kecamatan Leihitu itu dilanda bencana alam jebolnya natural dam Way Ela pada 25 Juli 2013.
"Saya prihatin, makanya telah menyerahkan zakat kepada sesama anak bangsa Indonesia di desa Negeri Lima," kata Najir.
Dia mengemukakan bahwa melaksanakan shalat Id duluan karena merupakan kepercayaan leluhur yang melihat posisi bulan, baik untuk menunaikan ibadah puasa maupun merayakan Idul Fitri.
"Terpenting hati dan niat yang diberkati Nabi Muhammad SAW untuk menunaikan ibadah tersebut," ujar Najir.
Ketua PHBI Maluku Husein Toisutta mengakui tidak ada masalah bagi warga di sejumlah desa di Pulau Ambon dan Pulau Haruku yang telah melaksanakan shalat id duluan karena sudah menjadi tradisi turun temurun.
"Terpenting adalah makna kemenangan menjalankan puasa sebulan dapat diresapi dan diamalkan dalam kehidupan setiap hari," tegasnya.
Umat Islam di desa Tengah-Tengah, kecamatan Salahutu, pulau Ambon dan Kabau, pulau Haruku juga telah melaksanakan shalat Id.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
Shalat Id yang dipusatkan di Masjid Nurul Awal dengan imam Taher Samal dan Chatib Ahmad Lewaru dihadiri lebih dari 2.000 warga.
Membludaknya jemaah sehingga pengelola Masjid Nurul Awal membuka tenda. Apalagi masih berlangsung hujan yang di pulau Ambon musimnya sejak 1 Mei diprakirakan hingga September 2013.
Ungkapan sukacita dilafalkan peserta shalat Id karena diridhoi Allah SWT sehingga kewajiban menunaikan ibadah puasa berlangsung aman, lancar dan sukses.
Warga desa Wakal juga mensyukuri kasih Allah sehingga sejak musim hujan pada 1 Mei 2013 tidak terjadi bencana alam di sana.
"Kami merayakan Idul Fitri 1434 Hijriah dengan keprihatinan lebih dari 5.000 warga desa Negeri Lima terpaksa merayakan kemenangan sebulan menunaikan Ibadah Puasa dengan berada di tenda-tenda penampungan pengungsi," ujar salah seorang tokoh masyarakat Wakal, Najir Samal.
Warga Wakal prihatin karena Negeri Lima sebagai desa tetangga di Kecamatan Leihitu itu dilanda bencana alam jebolnya natural dam Way Ela pada 25 Juli 2013.
"Saya prihatin, makanya telah menyerahkan zakat kepada sesama anak bangsa Indonesia di desa Negeri Lima," kata Najir.
Dia mengemukakan bahwa melaksanakan shalat Id duluan karena merupakan kepercayaan leluhur yang melihat posisi bulan, baik untuk menunaikan ibadah puasa maupun merayakan Idul Fitri.
"Terpenting hati dan niat yang diberkati Nabi Muhammad SAW untuk menunaikan ibadah tersebut," ujar Najir.
Ketua PHBI Maluku Husein Toisutta mengakui tidak ada masalah bagi warga di sejumlah desa di Pulau Ambon dan Pulau Haruku yang telah melaksanakan shalat id duluan karena sudah menjadi tradisi turun temurun.
"Terpenting adalah makna kemenangan menjalankan puasa sebulan dapat diresapi dan diamalkan dalam kehidupan setiap hari," tegasnya.
Umat Islam di desa Tengah-Tengah, kecamatan Salahutu, pulau Ambon dan Kabau, pulau Haruku juga telah melaksanakan shalat Id.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013