Ambon, 12/8 (Antara) - Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease mengakui tidak ada kejadian menonjol yang menggaggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat selama berlangsung Operasi Ketupat 2013, kecuali bencana banjir dan tanah longsor yang menelan korban jiwa dan menimbulkan kerugian material.
"Tidak ada kejadian yang menonjol selama berlangsung Operasi Ketupat 2013 yang dimulai sejak 2 Agustus," kata Kasat Reskrim Polres setempat, AKP Agung Tribawanto di Ambon, Senin.
Puncak perayaan Lebaran 1434 Hijriah yang dimjulai dengan malam takbiran, dimana puluhan ribu massa melakukan aksi pawai dengan kendaraan roda dua, roda empat maupun yang berjalan kaki berlangsung aman dan tertib.
Agung mengatakan, bencana banjir dan longsor yang terjadi tanggal 30 Juli 2013 kemarin telah mengakibatkan lebih dari delapan orang meninggal dunia dan ribuan warga terpaksa mengungsi akibat luapan air sungai yang memporak-porandakan tempat-tempat pemukiman mereka.
Akkibatnya ratusan personel Polri dibantun TNI yang ikut terlibat dalam satgas Operasi Ketupat 2013 ikut membantu mengevakuasi warga dan mencari korban-korban yang tertimbun longsor maupun hanyut terbawa banjir.
"Tidak ada kasus tindak pidana yang menonjol selama berlangsung pengamanan khusus selama Idul Fitri," katanya.
Kecuali satu kasus penemuan bungkusan mencurigakan di halte bus jalan Dr. Kayadoe Batugantung yang disangka bom rakitan, sehingga polisi mengerahkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak) dan Satuan Gegana untuk meledakkannya, dan ternyata bungkusan itu hanya berisikan pakaian bekas serta nasi bungkus.
Jumlah aparat keamanan yang dikerahkan untuk Operasi Ketupat 2013 selama 16 hari sekitar 700-an personel yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Maluku, terdiri dari unsur Polda Maluku 127 orang, Polres PP Lease 105 orang, Polres Kabupaten Seram Bagian Barat 60 personel, Maluku Tengah 160 personel dan Polres Kabupaten Seram Bagian Timur 80 personel.
Kemudian di Polres Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Aru serta Kabupaten Maluku Tenggara Barat masing-masing disiapkan aparat keamanan sebanyak 50 personel.
Jumlah aparat keamanan yang disiagakan selama berlangsung operasi juga ditingkatkan pada H-2 menjelang lebaran dan H+2 pascalebaran menjadi menjadi 418 orang dari unsur Polri didukung aparat TNI-AD maupun AL sebanyak 310 orang.