Ambon (Antara Maluku) - Penjabat Gubernur Maluku Saut Situmorang menyatakan dualisme Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tidak perlu dipermasalahkan karena yang terpenting melaksanakan peranan sebagai penerus tongkat estafet pembangunan bangsa.

"Saya memahami konstalasi dualisme KNPI tersebut. Namun, tidak mempermasalahkan maupun mencampuri urusan internal wadah generasi muda itu," katanya usai memimpin perayaan HUT ke-85 Sumpah Pemuda di Ambon, Senin.

Menurut dia, KNPI sudah saatnya menunjukkan jati diri yang inovatif, kreatif dan agresif guna menyuarakan cita - cita perjuangan bangsa yakni mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

"Pastinya didukung dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memiliki daya saing, baik regional maupun internasional," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, pemuda harus menunjukkan peranan yang strategis dalam percaturan pembangunan bangsa dengan meningkatkan daya saing guna mengantisipasi persaingan global.

Dirjen Pemerintahan Umum Kemendagri yang dilantik Mendagri Gamawan Fauzi sebagai Penjabat Gubernur Maluku di Jakarta 23 Oktober 2013 itu mengemukakan, pemuda Indonesia harus menunjukkan kapasitas yang kompetitif di kawasan regional, terutama di antara sesama anggota Asean.

"Jadi bukan saatnya lagi mempermasalahkan dualisme KNPI. Hal itu juga telah ditegaskan Menpora Roy Suryo," ujarnya.

Khusus di Maluku, dia memandang pemuda saatnya memotivasi diri sebagaimana para pendahulu yang ternyata berperan aktif dalam perjuangan membela NKRI maupun Proklamasi pada 17 Agustus 1945.

"Sumbangsih itu hendaknya dihayati karena ternyata pemuda Maluku turut memiliki andil dalam perjuangan memproklamasikan RI sehingga tercatat sebagai satu dari delapan Provinsi Kemerdekaan," tegas Saut.

Dia juga mengimbau pemuda di Maluku agar bersama komponen bangsa lainnya bahu membahu mendukung pemerintah merealisasikan berbagai program pembangunan.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013