Ambon (ANTARA) - Komunitas inti muda Maluku melakukan kampanye stigma dan diskriminasi ragam gender di kelompok rentan serta populasi kunci, menyongsong peringatan Hari Sumpah pemuda tahun 2024.
"Kampanye yang dilakukan berupa pembagian stiker oleh komunitas inti muda Maluku kepada masyarakat, pada kegiatan lomba gerak jalan indah di Ambon," kata Ketua Inti Muda Maluku, Vhiandra di Ambon, Minggu.
"Kami memilih kegiatan lomba gerak jalan, karena euforia masyarakat menunggu trans gender dalam barisan tersebut, ini adalah momen yang tepat bagi teman-teman berbaur dengan masyarakat untuk membagikan stiker sebagai upaya kampanye, " katanya.
Ia mengatakan, tema kampanye juga mengacu pada hari kesadaran Inter seksual sedunia pada tanggal 26 Oktober, serta merespon bagaimana orang muda memperingati hari sumpah pemuda.
Dua momentum menjadi acuan, bagaimana masyarakat mengetahui bahwa trans gender merupakan bagian daripada keberagaman, dan a masyarakat bisa melihat bahwa keberagaman ini bukan hanya agama, suku dan ras, tetapi ternyata gender juga bagian dari keberagaman.
"Momentum sumpah pemuda kami mengajak orang muda yang menghargai keberagaman, orang muda yang berpendapat , yang berdaya dan juga orang muda yang berhak tahu, " katanya.
Ia menjelaskan, melalui kampanye ini bagaimana masyarakat tidak melihat bahwa trans gender itu bagian dari pada kelompok minoritas atau kelompok rentan yang memang tidak punya ruang yang sama.
"Tetapi melalui kegiatan ini kami bisa terlibat bersama, dan kampanye yang kami buat ini sebagai mendukung terwujudnya kota Ambon menjadi kota ramah HAM, sesuai dengan perda kota Ambon nomor 9 tahun 2023, tentang Kota Ambon Ramah Hak Asasi Manusia," katanya.
Inti muda Maluku katanya, merupakan organisasi orang muda yang terbentuk karena inisiatif orang muda sejak 5 Oktober 2023.
Jaringan orang muda yang ada adalah bagian yang para populasi kunci, seperti teman-teman dengan HIV/AIDS positif, keberagaman gender dan seksualitas.
"Tetapi juga ada beberapa orang muda yang bukan bagian bagian daripada populasi kunci, tetapi ingin mendukung komunitas populasi kunci," katanya.
Berbagai kegiatan telah dilakukan komunitas inti muda Maluku seperti, diskusi terumpun, sosialisasi stigma dan diskriminasi terhadap kelompok rentan dan juga populasi kunci yang ada di kota Ambon.
Sosialisasi lebih menyasar komunitas trans gender, orang dengan HIV /AIDS, juga kampanye melalui media sosial inti muda Maluku.
"Kebetulan di dalam inti muda Maluku bergabung beberapa influencer yang menyuarakan keberagaman melalui konten, di media sosial," kata sekretaris Inti muda Maluku, Vj Josi Kaya.
Sambut sumpah pemuda, Komunitas inti muda Maluku kampanye diskriminasi ragam gender
Senin, 28 Oktober 2024 9:27 WIB