Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung memfokuskan pengembangan kebudayaan bernilai ekonomi pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan di Maluku.

"Kami membantu masyarakat mengembangkan potensi kebudayaan menjadi sesuatu yang bernilai seperti katakanlah satu desa satu produk dan bisa bernilai ekonomi bagi suatu desa," kata Rektor ISBI Bandung Dr Retno Dwi Marwati di Ambon, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa bagi ISBI mahasiswa ISBI yang ikut KKN kebangsaan di Maluku ini merupakan agen kemajuan kebudayaan yang siap ditempatkan pada desa-desa di Maluku.

"Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung merasa bangga terlibat dalam KKN kebangsaan Universitas Pattimura (Unpatti)," katanya.

Ia menjelaskan, mahasiswa akan menginventarisasi apa saja yang dimiliki dan dibutuhkan masyarakat dan mahasiswa juga harus membantu masyarakat dari segala aspek agar masyarakat jauh lebih maju.

Menurut Rektor, jika melihat potensi Maluku yang kaya akan sumber daya baik dari laut, darat, perkebunan hingga pertanian, maka dibutuhkan inovasi dari para agen perubahan yaitu mahasiswa.

"Kemudian sekaitan dengan karena perguruan tinggi kami adalah perguruan tinggi seni budaya saya kira objek kemajuan seni budaya di Maluku ini sangat luar biasa. Melalui KKN kebangsaan ini, seluruh Indonesia akan tahu seperti apa kebudayaan di Maluku terutama dari laut ke laut dan pulau ke pulau memilihi ciri khas masing-masing," ucapnya.

Ia juga menuturkan bahwa sejak pembekalan, mahasiswa ISBI peserta KKN kebangsaan di Unpatti Maluku mereka dibekali dengan memperkenalkan budaya budaya Maluku serta sejarahnya.

"Di lain hal karena Maluku ini daerah pertama yang didatangi oleh Portugis, Belanda dan Spanyol, saya kira ada berbagai budaya yang diadopsi dari ketiga negara tersebut. Ini menarik untuk dikaji," ucapnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ISBI fokuskan budaya bernilai ekonomi pada KKN Kebangsaan Maluku

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024