Ambon (Antara Maluku) - Komisi B DPRD Maluku meminta Pertamina menjamin ketersediaan elpiji dalam jumlah memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama elpiji bersubsidi atau tabung isi tiga kg.

"Yang ingin kami dorong adalah ketersediaan elpiji tiga kg karena harga gas ukuran ini disubsidi dan mungkin bisa diperbanyak agar masyarakat mudah mendapatkannya," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae di Ambon, Rabu.

Menurut dia, kebijakan kenaikan harga elpiji mulai 1 Januari 2014 untuk tabung 12 kg kurang disosialisasikan sehingga sempat mengagetkan masyarakat.

Belakangan, pemerintah meminta Pertamina menurunkan lagi harga elpiji karena desakan masyarakat yang sangat kuat.

"Saya berharap Pertamina segera melakukan sosialisasi secara baik kepada agen dan pengecer elpiji supaya harga yang sudah diturunkan itu kemudian bisa diberlakukan secepatnya. Kemudian masalah ketersediaan elpiji di masyarakat juga perlu diperhatikan agar tidak terjadi kelangkaan yang menyebabkan harga mengalami kenaikan kembali," kata Edwin.

Untuk itu, lanjutnya, Komisi B juga akan menyusun agenda pertemuan dengan Pertamina untuk mendengarkan penjelasan mereka sejauh mana penyediaan elpiji di Maluku.

DPRD berharap agar masyarakat tidak panik karena Pertamina juga sudah memberikan pengumuman bahwa kenaikan itu cuma hampir sekitar 17 persen, dimana harga satu kg elpiji hanyak naik Rp1.000.

"Saya kira ini sesuatu yang bagus, walau pun menurut pandangan kami ini sebenarnya merupakan upaya politisasi pemerintah dari partai tertentu untuk mendapat simpati masyarakat, karena mengapa tiba-tiba harga naik lalu mendadak diturunkan kembali," katanya.

Menurut dia, ada indikasi perencanaan yang tidak matang sehingga kebijakan yang sudah ditempuh dibatalkan atau direvisi.

Sebelumnya, setelah pemberlakuan harga baru elpiji 12 kg per 1 Januari 2014, harga elpiji tersebut di Kota Ambon mencapai Rp193.000 per tabung. Tapi saat ini sudah turun menjadi Rp160.000 per tabung.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014