Kapolres Ternate AKBP Niko Irawan mengimbau masyarakat di Maluku Utara, khususnya Kota Ternate, agar tidak terburu-buru mempercayai isu yang beredar terkait dugaan pencabulan anak di kawasan banjir kelurahan Rua Kota Ternate.
"Jika ada permasalahan atau pertanyaan terkait beredarnya isu tersebut, silahkan datang dan tanyakan langsung ke Polres Ternate atau ke Polsek Pulau Ternate. Hal ini penting agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi yang tidak akurat dan dapat menimbulkan keresahan," kata Kapolres Ternate AKBP Niko Irawan, melalui Kasi Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong di Ternate, Rabu.
Imbauan ini disampaikan untuk mencegah penyebaran informasi yang belum tentu benar dan menjaga ketertiban di masyarakat.
Dirinya meminta kepada masyarakat, khususnya warga Kelurahan Rua untuk tidak percaya begitu saja pada berbagai isu, termasuk video atau informasi apapun yang beredar.
"Kapolres Ternate menegaskan bahwa penyelidikan terkait dugaan pencabulan ini akan ditindak lanjuti," katanya.
Sehingga, dirinya meminta masyarakat jangan dulu percaya isu apapun karena kami masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap isu yang berkembang," tambah Kasi Humas.
AKP Umar Kombong juga menginformasikan bahwa saat ini, Polsek Pulau Ternate Polres Ternate telah mengamankan seorang terduga pelaku berinisial RL (54 tahun), agar tidak di amuk massa yang telah diprovokasi dengan isu yang belum tentu benar.
Selanjutnya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap informasi yang berkembang.
"Kami juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berbagai isu yang berkembang. Penyebaran informasi yang belum jelas kebenarannya dapat memicu konflik dan gangguan ketertiban di masyarakat," katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Kapolres Ternate berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi isu-isu sensitif seperti ini dan selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika ada hal-hal yang perlu diklarifikasi.
"Mari kita jaga ketertiban dan keamanan di Kota Ternate dengan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Jika ada permasalahan atau pertanyaan terkait beredarnya isu tersebut, silahkan datang dan tanyakan langsung ke Polres Ternate atau ke Polsek Pulau Ternate. Hal ini penting agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi yang tidak akurat dan dapat menimbulkan keresahan," kata Kapolres Ternate AKBP Niko Irawan, melalui Kasi Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong di Ternate, Rabu.
Imbauan ini disampaikan untuk mencegah penyebaran informasi yang belum tentu benar dan menjaga ketertiban di masyarakat.
Dirinya meminta kepada masyarakat, khususnya warga Kelurahan Rua untuk tidak percaya begitu saja pada berbagai isu, termasuk video atau informasi apapun yang beredar.
"Kapolres Ternate menegaskan bahwa penyelidikan terkait dugaan pencabulan ini akan ditindak lanjuti," katanya.
Sehingga, dirinya meminta masyarakat jangan dulu percaya isu apapun karena kami masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap isu yang berkembang," tambah Kasi Humas.
AKP Umar Kombong juga menginformasikan bahwa saat ini, Polsek Pulau Ternate Polres Ternate telah mengamankan seorang terduga pelaku berinisial RL (54 tahun), agar tidak di amuk massa yang telah diprovokasi dengan isu yang belum tentu benar.
Selanjutnya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap informasi yang berkembang.
"Kami juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berbagai isu yang berkembang. Penyebaran informasi yang belum jelas kebenarannya dapat memicu konflik dan gangguan ketertiban di masyarakat," katanya.
Untuk itu, pihaknya meminta semua pihak tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Kapolres Ternate berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi isu-isu sensitif seperti ini dan selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika ada hal-hal yang perlu diklarifikasi.
"Mari kita jaga ketertiban dan keamanan di Kota Ternate dengan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu benar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024