Ambon (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) meminta masyarakat Negeri Hualoy dan Latu untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi menyusul konflik yang terjadi antara kedua wilayah tersebut.
"Saya imbau masyarakat kedua Negeri Hualoy dan Latu jangan termakan isu hoaks, dan tidak mudah termakan opini. Mari menjaga situasi jelang Pilkada. Jangan karena kepentingan pribadi atau kelompok merusak keharmonisan hubungan orang bersaudara," kata Kapolres Seram Bagian Barat AKBP Dennie Andreas Dharmawan di Ambon, Rabu.
Hal ini dikatakannya menyusul terjadinya aksi blokade jalan yang dilakukan oleh warga Desa Latu, pada Selasa (19/11/2024), sore akibat kesalapahaman, pascainsiden penganiayaan salah satu pemuda Desa Latu, yang dilakukan oleh sejumlah pemuda Hualoy.
"Untuk arus lalu lintas sudah normal kembali. Tidak ada lagi aksi blokade jalan dan sebagainya. Kejadian yang terjadi merupakan tindak pidana murni yang mana telah terjadi penganiayaan yang diduga dilakukan oleh sejumlah pemuda Negeri Hualoy, terhadap pemuda Latu," ujarnya.
Menurut Kapolres, pihaknya kini masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap para pelaku. “Saat ini para terduga pelaku sudah diamankan di Polres SBB dan masih dalam proses penyelidikan. Percayakan kepada kami Polres SBB untuk mengusut tuntas kasus kriminal ini," katanya menegaskan.
AKBP Dennie mengaku, untuk kondisi korban sendiri kini masih dalam perawatan medis dan belum bisa dimintai keterangannya terkait insiden yang menimpa korban.
"Korban dalam keadaan baik dan saat ini mendapat perawatan intensif di RSUD. Pemda SBB dan Polres SBB akan berikan intens kepada korban," jelas Kapolres.
Untuk itu, orang nomor satu di Polres SBB ini juga mengimbau, kepada seluruh masyarakat Desa Latu dan Hualoy, agar tetap menjaga situasi dan kondisi keamanan di kedua negeri tersebut. “Situasi dan kondisi keamanan di wilayah Kecamatan Amalatu, itu sudah kondusif,” ucapnya.