Ambon (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku, menyatakan kasus kekerasan terhadap perempuan bertambah satu kasus menjadi 98 pada 2024.
“Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, untuk tatanan adat perempuan merupakan simbol yang sakral. Namun pada kenyataannya, kejahatan terhadap perempuan dan anak masih bertambah, yang mana naik satu kasus di 2024 dari pada tahun sebelumnya,” kata Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, pada 2023 terdapat 97 kasus dan berhasil diselesaikan 33 kasus. Sedangkan dari 98 kasus pada 2024 telah diselesaikan 57 kasus, di mana kasus tersebut didominasi oleh masalah persetubuhan terhadap anak.
Ia menyampaikan bahwa penanganan kekerasan terhadap perempuan menjadi salah satu prioritas utama pihaknya. “Setiap kasus kekerasan, sekecil apa pun, adalah hal yang serius karena menyangkut keselamatan dan martabat perempuan. Kami terus berupaya menekan angka kekerasan ini melalui berbagai program pencegahan dan penanganan,” ujarnya.
Kapolres menjelaskan bahwa berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, minimnya pemahaman tentang hak perempuan, dan pengaruh alkohol, sering menjadi pemicu terjadinya kekerasan.
Polres Tanimbar telah mengintensifkan sosialisasi mengenai perlindungan perempuan melalui kegiatan di masyarakat, rumah ibadah, dan lembaga pendidikan.
Selain itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tanimbar terus meningkatkan layanan pengaduan, memberikan pendampingan hukum, dan melibatkan tenaga ahli, termasuk psikolog, untuk membantu korban kekerasan. “Kami juga menjalin kerja sama dengan organisasi masyarakat untuk memperluas jangkauan edukasi,” tambah Kapolres.
Kapolres berharap masyarakat lebih proaktif dalam melaporkan kasus kekerasan terhadap perempuan agar setiap korban bisa mendapatkan perlindungan dan keadilan.
Ia juga mengingatkan bahwa pencegahan kekerasan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat.
Dengan berbagai langkah yang telah dan akan dilakukan, Polres Tanimbar optimistis angka kekerasan terhadap perempuan dapat ditekan di tahun mendatang.