Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) secara intensif mendorong pembangunan infrastruktur lembaga pendidikan kesehatan guna perkuat sumber daya manusia (SDM) di bidang tenaga kesehatan dalam melayani kebutuhan masyarakat, termasuk di daerah pesisir.
"Bicara soal peningkatan sektor kesehatan, saya berharap benar-benar berperan aktif dalam membangun infrastruktur dan SDM serta menyiapkan lembaga-lembaga pendidikan seperti Poltekkes untuk mendidik para tenaga kesehatan, sehingga persoalan kesehatan masyarakat bisa terlayani dengan baik," kata Pj Gubernur Malut Samsuddin Abdul Kadir di Ternate, Sabtu.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Malut memanfaatkan tawaran pekerjaan di luar negeri, maka pemerintah daerah berkoordinasi dengan lembaga penyediaan untuk memenuhi tenaga kesehatan lulusan Poltekes Kemenkes Ternate untuk siap bekerja di luar negeri.
Pemerintah, kata Samsuddin, berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional, sehingga Indonesia tidak hanya dianggap sebagai penyuplai tenaga kerja rumah tangga, tetapi mampu menyiapkan tenaga-tenaga profesional pada bidang kesehatan.
Bursa lowongan kerja ini untuk memfasilitasi para pencari kerja, terutama di bidang kesehatan, khususnya para alumni Poltekes Kemenkes Ternate untuk siap meniti karir profesionalnya di luar negeri.
Pj Gubernur mengatakan salah satu indikator mengukur tingkat kesejahteraan dan pembangunan di Indonesia yang masih rendah, yaitu pada sektor kesehatan, khususnya stunting dan gizi buruk.
Sehingga, katanya, dengan dasar indikator ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan memberikan dorongan ke pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan berdasarkan persentase minimal 20 persen, dan 10 persen wajib di semua level.
Sebelumnya, Pj Gubernur Malut membuka bursa kera yang dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Ternate, dalam rangka memfasilitasi para alumninya untuk meniti karir secara profesional di luar negeri.
"Dengan adanya penganggaran tersebut, peningkatan pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan akan terus meningkat secara baik," katanya.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate Ridwan Yamko. M.Kes, mengatakan saat ini Poltekkes menerima program D3 Keperawatan maupun D3 Kebidanan untuk melanjutkan ke jenjang D4 di Poltekkes Kemenkes Ternate.
Jumlah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Ternate pada saat ini, kata Ridwan Yamko, sebanyak 1.720 orang, yang tersebar di 10 kabupaten/kota, serta berasal dari Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi Utara dan Pulau Jawa.
Dalam kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan penyerahan hibah tanah dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan kepada Poltekkes Kemenkes Ternate, sekaligus peninjauan stan oleh Pj Gubernur Malut yang didampingi oleh Direktur Pendayagunaan Dirjen Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Direktur Poltekkes Ternate.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Bicara soal peningkatan sektor kesehatan, saya berharap benar-benar berperan aktif dalam membangun infrastruktur dan SDM serta menyiapkan lembaga-lembaga pendidikan seperti Poltekkes untuk mendidik para tenaga kesehatan, sehingga persoalan kesehatan masyarakat bisa terlayani dengan baik," kata Pj Gubernur Malut Samsuddin Abdul Kadir di Ternate, Sabtu.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Malut memanfaatkan tawaran pekerjaan di luar negeri, maka pemerintah daerah berkoordinasi dengan lembaga penyediaan untuk memenuhi tenaga kesehatan lulusan Poltekes Kemenkes Ternate untuk siap bekerja di luar negeri.
Pemerintah, kata Samsuddin, berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional, sehingga Indonesia tidak hanya dianggap sebagai penyuplai tenaga kerja rumah tangga, tetapi mampu menyiapkan tenaga-tenaga profesional pada bidang kesehatan.
Bursa lowongan kerja ini untuk memfasilitasi para pencari kerja, terutama di bidang kesehatan, khususnya para alumni Poltekes Kemenkes Ternate untuk siap meniti karir profesionalnya di luar negeri.
Pj Gubernur mengatakan salah satu indikator mengukur tingkat kesejahteraan dan pembangunan di Indonesia yang masih rendah, yaitu pada sektor kesehatan, khususnya stunting dan gizi buruk.
Sehingga, katanya, dengan dasar indikator ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan memberikan dorongan ke pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan berdasarkan persentase minimal 20 persen, dan 10 persen wajib di semua level.
Sebelumnya, Pj Gubernur Malut membuka bursa kera yang dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Ternate, dalam rangka memfasilitasi para alumninya untuk meniti karir secara profesional di luar negeri.
"Dengan adanya penganggaran tersebut, peningkatan pada sektor pendidikan dan sektor kesehatan akan terus meningkat secara baik," katanya.
Sementara itu, Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate Ridwan Yamko. M.Kes, mengatakan saat ini Poltekkes menerima program D3 Keperawatan maupun D3 Kebidanan untuk melanjutkan ke jenjang D4 di Poltekkes Kemenkes Ternate.
Jumlah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Ternate pada saat ini, kata Ridwan Yamko, sebanyak 1.720 orang, yang tersebar di 10 kabupaten/kota, serta berasal dari Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi Utara dan Pulau Jawa.
Dalam kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan penyerahan hibah tanah dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan kepada Poltekkes Kemenkes Ternate, sekaligus peninjauan stan oleh Pj Gubernur Malut yang didampingi oleh Direktur Pendayagunaan Dirjen Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan dan Direktur Poltekkes Ternate.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024