Pasangan calon (paslon) pilkada Maluku Utara (Malut) nomor urut 4 Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe terus menyuarakan visi dan misi mereka untuk membangun daerah dengan pendekatan berbasis kasih dan cinta melalui program pro rakyat.


Sherly  menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan perjuangan suaminya, mendiang Benny Laos, yang meninggal dunia akibat kecelakaan kapal di Taliabu.

Ia mengaku tidak pernah berencana mencalonkan diri sebagai gubernur, tetapi memilih maju karena dorongan hati untuk mengabdi kepada masyarakat Maluku Utara.

"Saya ikhlas menerima takdir ini. Jika terpilih, saya akan menggratiskan kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, hingga layanan kelahiran. Saya ingin melanjutkan cita-cita mendiang suami untuk mewakafkan diri demi Malut," ungkap Sherly yang kini berusia 42 tahun.

Dalam kampanye, Sherly memaparkan program Trans Kieraha, yang mencakup pembangunan infrastruktur untuk dapur rumah warga dan peningkatan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN).

Ia juga menekankan pentingnya menarik anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan di Maluku Utara, mengingat keterbatasan APBD daerah yang hanya mampu menutupi 23 persen kebutuhan pembangunan.

"Kami tidak mendukung politik uang. Kami ingin menang dengan cara yang benar dan kalau terpilih, maka akan mendatangkan anggaran pusat untuk membangun Malut," tegasnya.

Dalam orasi politiknya, Sherly membuat puluhan ribu pendukung terharu dan histeris dengan pengakuannya tentang perjuangan melanjutkan cita-cita mendiang suaminya Benny Laos.
Pasangan calon (paslon) pilkada Maluku Utara nomor urut 4, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe saat mengggelar kampanye di hadapan belasan ribu pendukungnya di lapangan Ngaralamo Ternate, Sabtu (23/11/2024). ANTARA/HO- ANDRI/ANTARAFOTO 
Sherly mengungkapkan, bahwa menjadi calon Gubernur perempuan pertama di Maluku Utara bukan sesuatu yang pernah ia bayangkan.

Dia mengakui hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang mendampingi suami saya, mendiang Benny Laos. Jika diberi pilihan, saya lebih memilih hidup bersama suami dan ketiga anak saya. Namun, takdir berkata lain. Perjuangan dan dedikasi Papi Benny untuk Maluku Utara membuat kami harus kehilangan beliau,” kata Sherly.

Sherly juga tampil tanpa tongkat, meski masih dalam masa pemulihan dari luka bakar akibat kecelakaan speedboat di Bobong, Kabupaten Taliabu.

Sherly mengaku semakin kuat, berkat dukungan anak-anak, keluarga, dan cinta dari masyarakat Maluku Utara.

Sedangkan, Sarbin Sehe, calon wakil gubernur yang mendampingi Sherly, menyebut pasangan mereka sebagai model demokrasi dunia.

Menurutnya, masyarakat Maluku Utara kini telah melampaui sekat-sekat gender dan perbedaan, memilih pemimpin berdasarkan kemampuan dan visi. "Kepemimpinan dengan kasih dan cinta ada di Sherly. Jangan balas fitnah dengan fitnah, kita fokus pada kerja nyata," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan puluhan ribu warga yang mendukungnya, Sherly juga mengajak masyarakat untuk memberikan doa dan dukungan dalam kampanye akbar mendatang. Ia berharap, jika terpilih, dapat mewujudkan Maluku Utara yang lebih maju dengan kepemimpinan yang tulus dan penuh integritas.

Kampanye paslon nomor urut 4 yang diusung koalisi Partai Nasdem, PKB, Demokrat, PAN, PPP, Gelora, PSI, dan Partai Buruh menghadirkan artis seperti grup band D’Masiv, Ashanty, Toton Kribo, Ghea Indrawari, Alan Darmawan, Sony BLVCK, Sanza Soleman dan Ayen Kanzzas.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024