Ambon, 2/11 (Antara Maluku) - Pasangan calon Paulus Kastanya - Muhammad Armyn Syarif `sam` Latuconsina dengan jargon "PANTAS", menegaskan akan mengutamakan program pro rakyat dalam kepemimpinan mereka jika dipercaya masyarakat memimpin kota Ambon lima tahun mendatang.
"Jika dipercaya masyarakat memimpin Kota Ambon, maka program prioritas utama yang akan dilakukan adalah yang pro rakyat. Tidak ada program lain," kata calon Wali Kota Ambon, Paulus Kastanya saat berkampanye kawasan Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Selasa malam.
Di hadapan sekitar 100-an warga Waihaong, Paulus yang akrab disapa Polly menyatakan, program pro rakyat yang telah diluncurkan sebelum masa kampanye merupakan prioritas utama yang akan dilaksanakan jika terpilih memimpin ibu kota provinsi Maluku tersebut lima tahun mendatang.
"Saya memastikan tidak ada program lain selain empat program pro rakyat yang akan dilaksanakan jika dipercaya memimpin kota Ambon lima tahun mendatang," katanya.
Pasangan dengan visi Ambon berkeadaban, berdaya saing, sejahtera berbasis Kearifan lokal yang berkeadilan dan didukung partisipasi masyarakat secara berkelanjutan, berkampanye pada tiga tempat yakni Air Mata Cina dan Waihaong, kecamatan Nusaniwe serta desa Passo, kecamatan Baguala pada Selasa (1/11)
Empat program pro rakyat yang akan dilaksanakan oleh pasangan yang diusung sembilan partai politik (parpol) tersebut yakni menciptakan lapangan kerja yang luas, pendidikan dan kesehatan berkualitas, harga kebutuhan pokok terjangkau serta pasar dan terminal yang layak.
"Kami akan melaksanakan pelatihan gratis secara berjenjang kepada 5.000 orang pencari kerja, sehingga memiliki kemampuan diatas rata-rata dan mampu bersaing untuk mengisi peluang kerja, tidak hanya di kota Ambon, tetapi juga di daerah lainnya di Maluku dan provinsi lain," katanya.
Selain itu, melakukan penguatan kapasitas untuk 500 industri rumah tangga, optimalisasi pelayanan prima perizinan hanya selama empat hari melalui pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) serta pengembangan dan penguatan ekonomi dan industri kreatif.
Program bidang pendidikan yakni pemerataan dan distribusi guru berdasarkan kompetensi, penyediaan fasilitas dan pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT), penyelenggaraan seleksi lomba sains dan teknologi untuk meningkatkan prestasi siswa agar mampu berkompetisi.
Peningkatan kapasitas dan pembinaan pendidikan berbasis keagamaan seperti Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI), Taman Pengajian Alquran (TPQ) dan Serikat Kepausan Anak-anak Misioner (SEKAMI) serta pemberian beasiswa bagi 1.000 pelajar dan mahasiswa.
Sedangkan di bidang kesehatan yakni prima Puskesmas di setiap kecamatan yang dilengkapi tenaga dokter dan perawat selama 24 jam di lima, pelayanan kesehatan reproduksi bagi anak maupun remaja perempuan serta vitsum et repertum gratis untuk korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Selain itu, peningkatan pencegahan kasus HIV/Aids di Ambon, pemeriksaan kesehatan gratis di setgiap puskesmas, pembangunan puskesmas rawat inap di setiap kecamatan serta rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Ambon.
"RSUD Kota Ambon harus segera dibangun karena yang ada hanya milik pemprov Maluku, sehingga pelayanan kepada warga yang menggunakan Askes dapat dioptimalkan," katanya.
Kebutuhan Pokok
Sedangkan menyangkut kebutuhan pokok, pasangan PANTAS yang didukung keterwakilan 25 dari 35 legislator di DPRD Kota Ambon akan melakukan operasi pasar rutin untuk menjaga kestabilan harga, sehingga menutup peluang para spekulan `memainkan` harga seenaknya.
Antisipasi ketersediaan dan pengendalian stok kebutuhan pokok masyarakat kecil, mengingat banyak kebutuhan pokok diimpor dari luar serta pengendalian jaringan dan mata rantai pemasaran yang terlalu panjang.
"Petugas dinas Perindustrian akan turun ke lapangan setiap saat untuk mengecek dan memantau stok kebutuhan pokok baik di pasar maupun di distributor agar tidak terjadi kelangkaan dan fluktuasi harga karena ulah spekulan," ujar Polly.
PANTAS juga memprioritaskan pembangunan pasar tradisional di lima kecamatan, revitalisasi fasilitas pasar Mardika dan Batu Merah menjadi pasar tradisional yang berciri moderen.
Begitu pula, optimalisasi pasar dan terminal transit Passo serta menata dan mengelola terminal yang layak dan nyaman bagi warga Ambon berupa penyediaan ruang tunggu, informasi jalur, toilet yang bersih, tempat ibadah serta jalur pejalan kaki.
Jika Terpilih, "PANTAS" Utamakan Program Pro Rakyat
Rabu, 2 November 2016 16:48 WIB