Ambon (Antara Maluku) - Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biomassa dan pengembangan zona agroforestry akan dikembangkan di Kabupaten Buru Selatan, Maluku.
Terobosan pemanfaatan tenaga energi listrik itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Binatek Energi Terbarukan dan Gubernur Maluku Said Assagaff serta Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulissa di Ambon, Kamis.
PT.Binatek Energi Terbarukan juga menandatangani MoU dengan PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara tentang suplai listrik dari PLT Biomass di Kabupaten Buru Selatan.
Dirut PT Binatek Energi Terbarukan, Erwin Jahja mengatakan, sebagai perusahaan nasional terpanggil untuk menjawab kelangkaan BBM dengan harga malahsehingga melakukan terobosan pemanfaatan tenaga listrik alternatif melalui pemanfaatan kayu maupun rumput.
"Kami mengembangkan PLT biomassa maupun air dan angin dengan tujuan menyuplai energi listrik yang idial di daerah berkarakteristik kepulauan agar terdorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Apalagi, saat ini terjadi krisis listrik dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD yang mesinnya berusia tua dan BBM mahal.
Karena itu, PT Binatek Energi Terbarukan yang bekerjasama dengan GE Corporation siap menyuplai energi listrik dalam rangka mewujudkan pulau maupun desa mandiri.
"Kami siap bekerja sama dengan Kabupaten maupun Kota lainnya di Maluku melalui pemanfaatan PLT, baik biomassa, air dan angin sesuai potensi di masing - masing daerah," kata Erwin.
Gubernur Maluku Said Assagaff menyambut positif terobosan Pemkab Buru Selatan bekerjasama dengan PT Binatek Energi Terbarukan dalam menyiapkan energi listrik alternatif untuk menjawab ketergantungan terhadap PLTD.
"Saya harapkan delapan Kabupaten lainnya dan dua Kota di Maluku bisa menindaklanjuti MOU Buru Selatan karena kebutuhan energi listrik 60 persen dari 1.034 pulau berpenghuni," ujarnya.
Apalagi, 60 persen dari 1.034 pulau yang telah berpenghuni ternyata baru 50 persen diantaranya yang teraliri listrik.
"Jadi 15 tahun ke depan sekiranya tidak ada terobosan pemanfaatan energi listrik baru, maka dikhawatirkan meresahkan masyarakat, apalagi investor yang berminat menanamkan modalnya di Maluku," kata Gubernur.
Makanya, PLT biomass yang pengelolaannya ramah lingkungan dan murah itu diharapkan PT Binatek Energi Terbarukan menyuplai energi listrik juga ke Kabupaten Buru.
"Soal pemanfaatan lahan milik BUMD panca Karya telah saya arahkan untuk ditindaklanjuti agar penandatangananoMOU ini langsung direalisasikan pengerjaaannya dengan harapan setahun ke depan sudah melayani kebutuhan listrik di Buru Selatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
Terobosan pemanfaatan tenaga energi listrik itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Binatek Energi Terbarukan dan Gubernur Maluku Said Assagaff serta Bupati Buru Selatan, Tagop Sudarsono Soulissa di Ambon, Kamis.
PT.Binatek Energi Terbarukan juga menandatangani MoU dengan PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara tentang suplai listrik dari PLT Biomass di Kabupaten Buru Selatan.
Dirut PT Binatek Energi Terbarukan, Erwin Jahja mengatakan, sebagai perusahaan nasional terpanggil untuk menjawab kelangkaan BBM dengan harga malahsehingga melakukan terobosan pemanfaatan tenaga listrik alternatif melalui pemanfaatan kayu maupun rumput.
"Kami mengembangkan PLT biomassa maupun air dan angin dengan tujuan menyuplai energi listrik yang idial di daerah berkarakteristik kepulauan agar terdorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Apalagi, saat ini terjadi krisis listrik dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD yang mesinnya berusia tua dan BBM mahal.
Karena itu, PT Binatek Energi Terbarukan yang bekerjasama dengan GE Corporation siap menyuplai energi listrik dalam rangka mewujudkan pulau maupun desa mandiri.
"Kami siap bekerja sama dengan Kabupaten maupun Kota lainnya di Maluku melalui pemanfaatan PLT, baik biomassa, air dan angin sesuai potensi di masing - masing daerah," kata Erwin.
Gubernur Maluku Said Assagaff menyambut positif terobosan Pemkab Buru Selatan bekerjasama dengan PT Binatek Energi Terbarukan dalam menyiapkan energi listrik alternatif untuk menjawab ketergantungan terhadap PLTD.
"Saya harapkan delapan Kabupaten lainnya dan dua Kota di Maluku bisa menindaklanjuti MOU Buru Selatan karena kebutuhan energi listrik 60 persen dari 1.034 pulau berpenghuni," ujarnya.
Apalagi, 60 persen dari 1.034 pulau yang telah berpenghuni ternyata baru 50 persen diantaranya yang teraliri listrik.
"Jadi 15 tahun ke depan sekiranya tidak ada terobosan pemanfaatan energi listrik baru, maka dikhawatirkan meresahkan masyarakat, apalagi investor yang berminat menanamkan modalnya di Maluku," kata Gubernur.
Makanya, PLT biomass yang pengelolaannya ramah lingkungan dan murah itu diharapkan PT Binatek Energi Terbarukan menyuplai energi listrik juga ke Kabupaten Buru.
"Soal pemanfaatan lahan milik BUMD panca Karya telah saya arahkan untuk ditindaklanjuti agar penandatangananoMOU ini langsung direalisasikan pengerjaaannya dengan harapan setahun ke depan sudah melayani kebutuhan listrik di Buru Selatan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014