Ambon (Antara Maluku) - Masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya resah karena listrik padam setiap malam pada dua pekan terakhir ini tanpa ada pemberitahuan dari PT. PLN (Persero), baik wilayah Maluku dan Maluku Utara maupun cabang setempat.

"Keterlaluan memang PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara maupun Cabang Ambon yang tidak pernah memberikan penjelasan soal pemadaman listrik setiap malam, bahkan terkadang pagi dan siang hari," kata warga desa Passo, Josi Linansera, Selasa malam.

Ia bahkan mempertanyakan apakah PLN ini memang benar diakronim perusahaan lilin negara sehingga masyarakat harus membeli maupun menyiapkan lilin mengantisipasi pemadaman listrik.

"Rasanya PT PLN (Persero) tidak bertanggung jawab, apalagi bertepatan dengan paska pelantikan Presiden dan Wapres, Jokowi - JK yang sedang ditunggu - tunggu pengumunan anggota kabinet periode 2014 - 2019," ujarnya.

Karena itu, ia menyarankan DPRD, baik Maluku maupun Kota Ambon agar segera memanggil pimpinan PT PLN (Persero), baik wilayah Maluku dan Maluku Utara serta Kota Ambon untuk mejelaskan pemandaman listrik yang meresahkan masyarakat.

"Panggil dan bila ternyata tidak mampu memberikan penjelasan tertanggung jawab hendaknya DPRD merekomendasikan pergantian jajaran pimpinan PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara serta Kota Ambon," tegas Josi.

Wempy Pentury, warga kelurahan Lateri menyatakan, seharusnya pihak PLN menempuh kebijakan pemadaman bergilir sekiranya ada kerusakan mesin di PLTD Poka maupun Galala.

"Kok tiba - tiba listrik padam tanpa ada pemberitahuan dan berlangsung berjam - jam sehingga warga yang tidak miliki genset harus membeli lilin. Itu pun berpengaruh terhadap peralatan elektronik yang selama ini bisa mengalami kerusakan tidak pernah diganti PLN," tandasnya.

Wempy juga resah karena saat listrik padam, maka terpaksa harus tidur larut malam karena menemani kedua anaknya mengerjakan tugas - tugas sekolah, terutama yang harus diakses internet.

"PT PLN (Persero), baik Wilayah Maluku dan Maluku Utara maupun Cabang Ambon tidak mendukung progranm prioritas Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dan Wawali, Sam Latuconsina yakni ` Ambon Bersih di Siang Hari dan Terang di Malam Hari` sehingga harus diberikan peringatan keras," katanya.

Pihak PTPLN (Persero), baik Wilayah Maluku dan Maluku Utara serta Cabang Ambon selama ini belum memberikan penjelasan resmi soal pemadaman listrik pada dua pekan terakhir ini.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014