Ambon (Antara Maluku) - Perusahaan pertambangan PT. Gemala Borneo Utama (GBU) menghabiskan dana sebesar Rp4,83 miliar untuk memberdayakan masyarakat di Pulau Romang, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

"Total anggaran ini terserap untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan selama periode Januari 2013 hingga September 2014," kata Manajer Country PT. GBU Yusdy Sangadji, dikonfirmasi Antara dari Ambon, Jumat.

Anggaran tersebut, katanya, dialokasikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsbility-CSR) untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi operasi perusahaan.

Dia mengakui, anggaran yang disediakan untuk membiayai program CSR perusahaan di Pulau Romang seharusnya bisa lebih besar dari yang terserap, namun sejauh ini aktivitas eksplorasi perusahaan baru dilakukan pada lahan milik warga Desa Hila dan dusun Orleli.

Sejauh ini perusahaan belum bisa melakukan aktivitas di dua desa lainnya yakni Jerusu dan Solat karena masyarakat setempat masih menentang kegiatan pengeboran untuk mengetahui cadangan batuan mineral yang ada di wilayah tersebut.

Sejumlah kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan melalui program CSR tersebut diantaranya pemberdayaan dan pelayanan kesehatan serta pendidikan gratis kepada masyarakat, proyek infrastruktur dasar.

Selain itu peningkatan kapasitas pertanian dan perikanan masyarakat, pembangunan guest house di Desa Hila, kontribusi gereja dan desa serta sewa lahan untuk kegiatan pengeboran.

Koordinator CSR PT. GBU Murwan Laksana mengatakan, pihaknya melaksanakan empat program utama selama dua tahun terakhir untuk memberdayakan masyarakat Pulau Romang, diantaranya bekerja sama dengan Yayasan Anak Papua melakukan sosialisasi serta identifikasi program kesehatan prioritas masyarakat di Desa Hila serta dusun Orleli dan Olat.

Program kesehatan yang saat ini sedang dilakukan yakni penyuluhan malaria, pengobatan dan pembagian kelambu pestisida gratis, mengingat tingginya angka penderita penyakit tersebut, di samping imunisasi rutin kepada balita dan anak-anak.

Perusahaan pertambangan tersebut saat ini juga giat pemberdayaan terhadap para tenaga medis, kader posyandu maupun kelompok kesehatan masyarakat di Pulau Romang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kabupaten MBD.

Selain itu membangun 23 bak penampung air untuk masyarakat di desa Hilla dan dusun Orleli, di samping membangun jaringan distribusi air hingga ke masing-masing rumah penduduk, di mana sumber airnya diambil dari tiga sungai yang ada di desa tersebut.

Di samping satu penampung air berkapasitas lebih dari 10 ribu liter untuk mensuplai kebutuhan kapal-kapal yang menyinggahi dermaga Desa Hila, di mana pengelolaannya ditangani pemerintah desa setempat.

"Bak penampung air berukuran besar ini pengelolaan sepenuhnya oleh pemerintah desa di mana hasilnya dimasukkan ke kas desa. Kami juga sedang melatih staf desa tentang manerial pengelolaan keuangannya," katanya

Sedangkan program pertanian yakni melatih masyarakat setempat mengembangkan kebun sayur baik di pekarangan maupun di lahan perkebunan masing-masing, di mana hasilnya selain dijual untuk memenuhi kebutuhan perusahaan juga untuk dikonsumsi sendiri, di samping pendidikan budidaya tanaman perkebunan produktif hingga paskapanen seperti pala dan cengkeh dan kelapa.

"Saat perusahaan mulai beroperasi diketahui masyarakat Pulau Romang tidak suka mengkonsumsi sayuran, sehingga program ini dilakukan selain untuk memnuhi kebutuhan perusahaan, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengkonsumsi sayuran," katanya.

Sedangkan menyangkut dana kontribusi yakni Rp10 juta per bulan untuk desa dan gereja Hila serta Rp5 juta untuk dusun dan gereja Orleli, membantu penyelesaian gedung gereja, mendukung program kepemudaan dan sekolah minggu serta kegiatan keagamaan lainnya. ***3***

John N.S

(T.KR-JA/B/J007/J007) 21-11-2014 12:31:52

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014