Ambon, 1/11 (Antara Maluku) - Alumni SMPN 1 Ambon angkatan 1989 mencegah para siswa yang sedang menimba ilmu di lembaga pendidikan tersebut terlibat kasus penyalahgunaan narkoba dengan menggelar seminar sehari bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku di Ambon, Sabtu.
Tidak hanya menggelar seminar sehari, para alumni juga membagi-bagikan pin bertuliskan "No Narkoba, Yes Hidup Sehat" kepada para juniornya.
Sebanyak 800 orang siswa yang hadir terlihat antusias dan terlibat aktif dalam kegiatan yang menghadirkan AKBP Luther Banne, Martje Nunumete dan Jemmy N dari BNNP Maluku sebagai pembicara.
"Ini sangat luar biasa, antusiasme dari pelajar di sini sangat berbeda dengan di sekolah-sekolah lainnya, pesertanya juga yang paling banyak," kata Luther Banne.
Dia mengatakan, penyebaran narkoba dilakukan dengan berbagai macam motif dan pelakunya juga dari beragam kalangan, bahkan yang tidak terduga.
Untuk wilayah Maluku, pemberantasan narkoba masih terkendala tenaga penyidik, karena jika dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah aparat penegak hukum, baik di BNNP Maluku dan kepolisian hingga pada tingkat Polisi Sektor (Polsek) jumlahnya tidak mencukupi.
"Setiap tindak pidana penyalahgunaan narkoba telah diatur dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, jika saat pemeriksaan urine kami menemukan ada kandungan narkoba maka langsung kami rehabilitasi," katanya.
Ketua Alumni SMPN 1 Ambon angkatan 1989, Nootje Tehupuring mengatakan berbeda pada masa angkatannya, narkoba saat ini menjadi isu nasional, karena korbannya tidak lagi orang dewasa tapi sudah sampai ke kalangan pelajar.
"Seperti yang kita ketahui sudah banyak pelajar yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba, karena itu kami ingin mendorong generasi yang sekarang untuk lebih baik, mengetahui seperti apa bahayanya dan menjauhinya, sehingga mereka bisa menggapai cita-cita," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Tidak hanya menggelar seminar sehari, para alumni juga membagi-bagikan pin bertuliskan "No Narkoba, Yes Hidup Sehat" kepada para juniornya.
Sebanyak 800 orang siswa yang hadir terlihat antusias dan terlibat aktif dalam kegiatan yang menghadirkan AKBP Luther Banne, Martje Nunumete dan Jemmy N dari BNNP Maluku sebagai pembicara.
"Ini sangat luar biasa, antusiasme dari pelajar di sini sangat berbeda dengan di sekolah-sekolah lainnya, pesertanya juga yang paling banyak," kata Luther Banne.
Dia mengatakan, penyebaran narkoba dilakukan dengan berbagai macam motif dan pelakunya juga dari beragam kalangan, bahkan yang tidak terduga.
Untuk wilayah Maluku, pemberantasan narkoba masih terkendala tenaga penyidik, karena jika dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah aparat penegak hukum, baik di BNNP Maluku dan kepolisian hingga pada tingkat Polisi Sektor (Polsek) jumlahnya tidak mencukupi.
"Setiap tindak pidana penyalahgunaan narkoba telah diatur dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, jika saat pemeriksaan urine kami menemukan ada kandungan narkoba maka langsung kami rehabilitasi," katanya.
Ketua Alumni SMPN 1 Ambon angkatan 1989, Nootje Tehupuring mengatakan berbeda pada masa angkatannya, narkoba saat ini menjadi isu nasional, karena korbannya tidak lagi orang dewasa tapi sudah sampai ke kalangan pelajar.
"Seperti yang kita ketahui sudah banyak pelajar yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba, karena itu kami ingin mendorong generasi yang sekarang untuk lebih baik, mengetahui seperti apa bahayanya dan menjauhinya, sehingga mereka bisa menggapai cita-cita," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015