Ambon, 13/12 (Antara Maluku) - Ekspedisi "Kapsul Waktu 2.085" dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Pattimura, di desa Laha pada 13 Desember 2015 dari Ternate, ibu kota Provinsi Maluku Utara.
Koordinator Panitia Nasional Ekspedisi Kapsul Waktu, Jay Wijayanto, di Ambon, Sabtu, mengemukakan, setelah tiba di Bandara Internasional Pattimura, selanjutnya ditempatkan di ruangan tunggu VVIP setempat hingga Senin (14/12) pagi.
"Kapsul tersebut selanjutnya diarak ke pusat Kota Ambon sepanjang 36 KM dari lokasi Bandara Internasional Pattimura di desa laha," ujarnya.
Kirab Kapsul Waktu itu dimeriahkan tabuhan toto buang hingga depan Masjid Raya Alfatah Ambon, selanjutnya dibuka di Gong Perdamaian Dunia.
"Saya telah berkoordinasi dengan Penjabat Sekda Maluku, Anthonius Sihaloho dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat untuk mempersiapkan tujuh mimpi berisikan pesan dan harapan anak bangsa di Maluku," kata Jay.
Ambon merupakan kota ke-32 disinggahi ekspedisi kapsul waktu 2.085, selanjutnya ke Manokwari, ibu kota Papua Barat, Jayapura, ibu kota Papua dan terakhir di Merauke.
"Ekspedisi Kapsul Waktu 2085" sebagai bagian dari "Gerakan Nasional Ayo Kerja" yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di Titik Nol Sabang pada 10 Maret 2015," ujarnya.
Di Merauke telah dibangun monumen oleh seniman Hanafi dengan disain bola mata, selanjutnya disimpan untuk nantinya dibuka pada 2.085.
Jay mengakui, setelah mendatangi sejumlah kota, maka ditemukan situs-situs sejarah yang kurang terawat.
Dia merujuk Titik Nol Sabang ternyata monumennya tertutup karung jual Indomie.
Sedangkan di penjara Banjai, Bandung, tempat Presiden Soekarno dipenjara ternyata tinggal satu kamar berukuran 1 x 2 meter dengan kondisi memprihatinkan.
"Saya jujur masih banyak saksi sejarah yang kurang terawat maupun digusur untuk kepentingan lain sehingga merusak nilai - nilai sejarah Indonesia," tegas Jay.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
Koordinator Panitia Nasional Ekspedisi Kapsul Waktu, Jay Wijayanto, di Ambon, Sabtu, mengemukakan, setelah tiba di Bandara Internasional Pattimura, selanjutnya ditempatkan di ruangan tunggu VVIP setempat hingga Senin (14/12) pagi.
"Kapsul tersebut selanjutnya diarak ke pusat Kota Ambon sepanjang 36 KM dari lokasi Bandara Internasional Pattimura di desa laha," ujarnya.
Kirab Kapsul Waktu itu dimeriahkan tabuhan toto buang hingga depan Masjid Raya Alfatah Ambon, selanjutnya dibuka di Gong Perdamaian Dunia.
"Saya telah berkoordinasi dengan Penjabat Sekda Maluku, Anthonius Sihaloho dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat untuk mempersiapkan tujuh mimpi berisikan pesan dan harapan anak bangsa di Maluku," kata Jay.
Ambon merupakan kota ke-32 disinggahi ekspedisi kapsul waktu 2.085, selanjutnya ke Manokwari, ibu kota Papua Barat, Jayapura, ibu kota Papua dan terakhir di Merauke.
"Ekspedisi Kapsul Waktu 2085" sebagai bagian dari "Gerakan Nasional Ayo Kerja" yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di Titik Nol Sabang pada 10 Maret 2015," ujarnya.
Di Merauke telah dibangun monumen oleh seniman Hanafi dengan disain bola mata, selanjutnya disimpan untuk nantinya dibuka pada 2.085.
Jay mengakui, setelah mendatangi sejumlah kota, maka ditemukan situs-situs sejarah yang kurang terawat.
Dia merujuk Titik Nol Sabang ternyata monumennya tertutup karung jual Indomie.
Sedangkan di penjara Banjai, Bandung, tempat Presiden Soekarno dipenjara ternyata tinggal satu kamar berukuran 1 x 2 meter dengan kondisi memprihatinkan.
"Saya jujur masih banyak saksi sejarah yang kurang terawat maupun digusur untuk kepentingan lain sehingga merusak nilai - nilai sejarah Indonesia," tegas Jay.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015